do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Selasa, 05 November 2013

novela : 5 November 2013

Matahari tak terlalu terik, tapi kesenangan apa yang bisa dinikmati saat siang hari? Nadine memilih gelato rasa vanila beraroma mint berwarna putih, menikmatinya dalam diam dan berisik di telinganya. Alunan jazz khas Jacques Loussier memenuhi ruang dengarnya.
Cerella tampak sibuk dengan ponsel pintarnya, dan beberapa lembar kertas yang tercecer yang harus diterjemahkannya untuk dapat dipahaminya.

"Tenang saja, mereka memakai bahasa Inggris untuk perkuliahan." Nadine tampak mulai sebal dengan kesibukan Cerella yang tak juga selesai.


"Tapi setidaknya aku harus mengetahui beberapa kosa-kata baru agar tidak tampak terlalu bodoh nanti." Sambil sesekali menggigit ice cream macarons kudapannya.

"Kamu terlalu rajin atau hanya tidak ingin Nyonya Stevan menyesal memberimu banyak fasilitas?" Nadine menyelesaikan gellatonya dan mematikan musik yang tengah didengarnya.

"Keduanya, dan aku rasa aku akan segera menemukan kesenangan dengan belajar tentang fashion hari ini." Cerella memamerkan deretan giginya yang putih, dan melanjutkan kesibukannya.

Minggu pertama perkuliahan segera dilalui Cerella dengan bahagia. Kesenangan yang berbeda dilaluinya. Dua bulan di Paris, dan pertemanan dengan Nadine yang kadang menyebalkan, membuatnya belajar dengan cepat.

Garren tiba-tiba muncul, dan ia menyodorkan secangkir espresso pada Cerella.

"merci." Kali ini Cerella berhasil memberikan senyumannya pada Garren yang berlalu begitu saja.

"Jangan harap dia memperhatikanmu. Dia terlalu acuh pada orang baru." Nadine menimpali.

"Tapi aku sudah dua bulan di sini, dia juga pernah menyapaku, sedikit bicara, tapi sebenarnya aku jarang menanggapi, aku tidak terlalu paham kata-katanya." Penjelasan Cerella membuat Nadine mengangkat dua alisnya.

"Kamu tidak tertarik padanya?" Tiba-tiba, pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Cerella, Nadine sendiri terbatuk mendengar pertanyaan itu.

"Sorry." Cerella tampak tak enak pada Nadine, tapi ia merasa pertanyaan itu tidak salah.

"Kamu serius? Aku? Tertarik pada Garren?" Setengah berbisik Nadine mengulang kalimatnya, dan Cerella hanya mengangguk kecil.

"Tidak terfikir, lagi pula, dia pemarah." Nadine lalu memasang lagi headsetnya dan kembali mendengarkan musik jazznya.

______

*bersambung*

2 komentar:

  1. ini fiksi ya?
    keren ceritanya.

    siap-siap lanjut ke cerita berikutnya.

    jangan lupa follback blog aku. aku uda follback tuh

    BalasHapus
  2. kepada Zegaisme :

    ini fiksi. tapi terinspirasi dari beberapa karakter asli.

    terima kasih sudah mengikuti blog saya.


    BalasHapus