do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Kamis, 20 Juni 2013

novela : Malika [ mimpi ke-5 ]

Hingga satu hari, di tahun kedua pernikahan mereka. Malika mengiriminya sebuah pesan bergambar. 
...


Malika duduk diam menghadapi laptop dihadapannya, disalah satu sudut yang ia suka sebagai tempat untuk menuangkan ceritanya. ia memilih kata yang tumpah ruah di rongga dadanya, setelah beberapa hari tenggorokannya seperti tercekat setiap kali memandang wajah Ghani yang merindukannya, merindukan Malika disisinya.

Akhirnya Malika mulai menarikan jemarinya diatas tombol huruf-huruf dan merangkaikan kata untuk Ghani, itu yang selalu dilakukannya, berbagi cerita pada Ghani lewat surel.

Rabu, 19 Juni 2013

novela : Malika [ mimpi ke-4 ]

Ghani, lelaki, suami, dan seorang yang baru dikehidupan Malika. Dia harus membiasakan diri dengan keberadaan Malika, seorang istri yang hanya muncul saat sore menjelang hingga matahari naik sepenggalah. Perempuan yang bahkan selalu menyempatkan diri untuk mengambil alih pekerjaan pelayannya, walau itu hanya sekadar mengadukkan gula dalam cangkir tehnya. Malika yang menentukan, segala yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan terhadapnya, terhadap jasadnya. Dan kuncinya hanya satu, Ghani tidak boleh meragu, atau dia akan terus saja menangis saat kembali mengeja perjanjian yang telah disepakatinya dengan Malika.

Ketika pernikahan itu terikat sebuah perjanjian, mereka pasti bertanya, apakah ada kebahagiaan?

Selasa, 18 Juni 2013

catatan : 18 Juni 2013

Aku tidak sengaja mendapatkan Mimpi tentang tokoh Malika, cerita singkat didalam mimpiku itu mengalir kemudian setelah aku menceritakannya pada suamiku. Dan aku rasa, walau tidak sempurna, kisah ini bisa jadi pembelajaran bagiku untuk menulis dengan pilihan diksi, juga cara 'SHOW' yang harus sering dilatihkan.

Malika itu adalah sosok sederhana yang sempurna, tapi semua yang menginginkannya adalah orang-orang dengan latar belakang yang tidak biasa.

Sampai hari ini sebenarnya sudah ada 1000an kata di file word-ku. Tapi lebih baik mencupliknya sedikit-sedikit untuk di post disini.

Ayo belajar menulis bersama, ini adalah latihan bagiku. Semoga bermanfaat bagi semua. oh, ya, aku tidak sengaja menemukan banner ini di halaman facebook.



Kalau memungkinkan atau tidak ada pilihan lain, mungkin naskah Malika ini bisa dikirimkan untuk seleksi kategori MetroPop. Tapi akan butuh perjuangan besar untuk bisa melanjutkannya.

Baiklah, sampai disini dulu catatan hari ini.
Kalau kalian suka ceritanya, tinggalkan pesan dong...
kasi komentar... dan masukan lainnya...


sampai jumpa
#catatan #novela #Malika

-phy-

novela : Malika [ mimpi ke-3 ]

...

Malika membiarkan dirinya terkunci dalam pelukan sang lelaki, ia telah melaksanakan kewajibannya malam tadi, sebagai seorang istri. Dan dalam heningnya pagi, Malika kembali merapikan diri. Air dingin bahkan tak bisa mengalahkan kehangatan yang memeluk jasad indah itu, Malika membiarkan wajahnya basah hingga ujung jemari kakinya yang menari mengikuti senandung dalam hatinya.

Busana Malika adalah ketulusannya, ia bahkan tidak pernah bermewah-mewah dalam penampilannya sekalipun ia mampu melakukannya. Pilihannya pagi ini jatuh pada kemeja satin berwarna langit cerah, dengan padanan celana panjang dan blazer yang sepadan dengan kemejanya. Malika hanya menggulung rambutnya dalam jaring rambut berhias pita biru. Bahkan Malika memutuskan tidak mewarna pipi ataupun kelopak matanya.

Senin, 17 Juni 2013

novela : Malika [ mimpi ke-2 ]

...

Malika adalah pusat perhatian, kecantikannya, keramahannya, dan juga pilihannya untuk duduk di pelaminan sendiri. Mereka belum pernah menemukan pesta pernikahan yang seperti itu. Sepanjang acara tak sekali pun Ghani menghampiri Malika, mereka seakan memiliki dunianya masing-masing. Terpisah namun serasi dalam nuansa kemewahan yang dirancang Malika, demi seorang Ghani.

Malam larut, dan pesta berakhir. Semua tamu sudah pulang, hening kembali pada ruang antara Malika dan Ghani yang sekarang tengah duduk berdua saja. Rumah besar dan mewah milik Ghani menjadi bingkai kebersamaan mereka malam ini. Anak tunggal Ghani, Haydn Ahsan dipulangkan kerumah sang kakek. Malika mamilih untuk menolak tawaran Ghani berbulan madu di luar kota, ia tidak ingin pernikahannya menjadi milik orang lain, hanya itu alasannya.

Ghani memandang wajah wanita cantik dihadapannya, Malika sedang membersihkan sisa perona bibirnya. Warna peach bibir Malika tampak menggoda untuk dikulum, Ghani masih harus bersabar, karena Malika masih belum beranjak dari duduknya.

Minggu, 16 Juni 2013

novela : Malika [mimpi pertama]

Matanya yang jernih adalah salah satu penjelasan tentang keindahan dirinya. Ya, perempuan cantik itu bernama Malika. Seorang istri pengusaha kaya, yang memilih tinggal di sebuah rumah sederhana, hasil rancangannya. 

Malika dan Ghani bertemu dalam sebuah presentasi karya, projek pembangunan kondominium milik perusahaan properti keluarga Ghani. Perempuan itu memikat hati Ghani sejak kali pertama ia menyapanya dengan salam yang sangat santun, satu senyuman, tak saling bersentuhan tangan.

Usai presentasi hari itu, Ghani mengundang Malika duduk di meja makannya, dan menuliskan sebuah kalimat dibelakang kartu nama eksklusif  yang tidak pernah dibagikan pada sembarang orang.

Sabtu, 08 Juni 2013

catatan : 8 Juni 2013

satu hari dimana saya membaca ulang semua yang sudah saya tulis...
kembali ke masa lalu.
kesannya memang saya 'kolot' sekali dan gak up to date.
tapi ternyata ke-penulisan memang sudah berkembang dalam 10 tahun terakhir, sejak kali terakhir cerpen saya di muat di Majalah remaja.

baiklah...
kemaren saya bertemu dengan seorang kawan baru dari NBC Malang, dan saya sampaikan niat saya memiliki dokumentasi ke-penulisan saya dalam bentuk beberapa buku yang bakalan saya publish lewat nulisbuku dot com. 
karena senyatanya, dari kemaren gak jadi-jadi...
gak jadi merapikan naskah, gak jadi nyusun layoutnya, dan akhirnya gak jadi upload deh.

tapi semoga tahun ini jadi.

dan ada beberapa judul yang sudah siap. semoga bulan depan beres dan siap di upload.
yang pertama adalah "catatan dan novela" dan yang kedua adalah "a big wish".

itu saja dulu catatan hari ini.
karena saya masih merapikan SMH sambil bongkar ulang berkas-berkas naskah jaman dulu...


keep writing.
ephy


Jumat, 07 Juni 2013

novela : 7 Juni 2013

check this.

yang tertulis :

Tiba-tiba ponselnya berdering, mengejutkannya yang dengan reflek mematikan pemutar musiknya. *thank you. to stay beside on me.* Ternyata hanya sebuah pesan masuk di ponsel si lelaki. Tapi wajah itu kaku, sedang tidak bisa tersenyum meskipun cahaya matahari menyinari wajahnya langsung, tidak seharusnya juga dia menyimpan dirinya dalam diam yang cukup panjang. Lelaki itu menutup ponselnya, satu keputusan, pesan itu tidak perlu dibalas. Dan keramaian memanggil.

try to SHOW!

Satu detik, gadget terbaru keluaran Samsung itu bernyanyi, Take to the Sky - Owl City yang sedang digemarinya melagu. Menyadarkannya segera dari lamunan karena sikap yang tak dimengertinya dari perempuan itu. Lelaki itu mematikan pemutar musik di mobilnya, SX4 hitam yang terparkir menghadap timur di depan Stasiun Kota. Ia memeriksa ponselnya segera, hanya sebuah pesan, *thank you. to stay beside on me.* Ia tak merubah ekspresi wajahnya, tak ada senyuman tersungging atau rasa kesal yang terpapar. Satu menit kemudian ia masih mengamati keramaian, tapi ia tak ingin membalas pesan tadi. 

bagaimana??


atau kita coba sekali lagi.

Telepon dihadapannya tidak kunjung berdering, dia sedang berharap mami atau papi akan menelponnya kali pertama. Tapi hanya pesan singkat dari Lily yang masuk saat tengah malam tadi dan tak ada yang menelpon. Gadis cantik itu mulai mengerutkan wajahnya dan memandang tidak senang telepon yang sekarang berpindah kebawah tempat tidurnya yang mengisi hampir setengah dari luasan lantai kamarnya.Laptop yang dibiarkan menyala di sudut meja juga tak kunjung menunjukkan reaksi, entah halaman Twitter atau Facebook, semua hanya penuh dengan ungkapan kebahagiaan untuk diri mereka sendiri-sendiri. Vanila sudah mulai jenuh. Ada beberapa ucapan dari teman sekolahnya, tapi bukan mereka yang diharapkan Vanila sekarang.



SHOW!


Pesawat telepon berwarna pink dengan taburan glitter dan beberapa tempelan stiker itu hanya dipandangi saja. Nyaris tak ada suara, hening dan senyap. Gadis itu sedang berdoa dalam hati, ia ingin mami atau papinya meneleponnya segera. Ucapan selamat yang diterimanya hari ini hanya dari Lily, sebuah pesan singkat saat tengah malam tadi. Gadis itu masih berdoa ditengah lamunannya, wajahnya kadang tampak senang, sesekali keningnya berkerut. Ia masih belum menurunkan kakinya dari tempat tidurnya yang besar, luasnya memenuhi hampir setengah kamarnya.Monitor laptop di sudut meja belajarnya tampak menyala, properti lain yang berwarna pink dan berhias gambar tempel itu dibiarkan begitu saja. Sekalipun dinding Facebook dan Twitter penuh dengan ucapan selamat, dia masih tidak puas. Bukan mereka yang Vanila harapkan.


Bagaimana, mbak?
ajari saya lagi....

-phy-

Selasa, 04 Juni 2013

catatan : 4 Juni 2013

apa kabar dunia penulisan hari ini? disekitara para amatir terutama...

ini adalah cita-cita, seperti mimpi ketika naskah Save My Heart diterima...
tapi seperti dihantam gada saat ternyata saya harus me-rapikan segala kekacauan didalamnya.

dan setelah jalan tiga bulan menulis ulang semuanya...
OH Tuhan....

sepertinya saya melewatkan 10 tahun kelas bahasa Indonesia dibagian bab menulis novel...

bukannya tidak belajar ekstra dalam tiga bulan ini... saya berusaha keras. sebisa yang saya mampu walau kesannya juga gak maksimal karena prioritas saya masih pada 'mengurus rumah tangga' yang tanpa asisten...
walau sebenarnya urusan rumah tangga tidak boleh jadi alasan 'sandungan' disini. karena ini cita-cita saya...

baiklah, ini bukan komplain pada kehidupan saya yang masih dalam level satu kehidupan manusia berumah tangga...
ini lebih pada cara belajar saya yang sepertinya sangat lambat dan sulit untuk mencerna dan menerima masukan.

ini adalah tentang bagaimana seorang penulis jebolan 'dunia mimpi' seperti saya, mencoba menembus pasar bacaan manusia yang hidup di dunia nyata.

kesenangan saya menuliskan segala sesuatu dengan 'metafora', menyembunyikan 'konflik' dengan bahasa yang sangat tidak gamblang (implisit), juga kebiasaan saya yang 'menjelaskan panjang lebar dan sangat luas dan bahkan tidak menunjukkan dimana konflik ceritanya....

alurnya jadi berjalan sangat lambat, bahkan pembaca cerita 'show' akan jadi sangat bingung dimana sebenarnya masalah dari para tokohnya.
saya sangat menyadari itu...
tapi entah kenapa, saya juga tidak punya kalimat (sampai saat saya menuliskan kalimat ini) tentang bagaimana menggambarkan konflik dan masalah itu kepermukaan.

kemarin saya bilang pada teman diskusi saya, kalau saya bukan orang yang jujur. saya bahkan tidak tertarik mengatakan tokoh ini sakit jiwa, kesepian, dan mungkin harus minum obat anti depresan. dan saya lebih suka menggambarkannya secara lambat, bahwa ia terus-menerus mengenang masa lalu disetiap sendirinya, dan ketika ia menghadapi sesuatu yang sangat ia tidak harapkan, ia langsung jatuh sakit.

owh.....

saya memang bukan pendongeng yang baik.

profil sederhana saya seperti ini :

saya besar dengan puisi, mulai taufik Ismail sampai WS Rendra.
saya membaca Horizon dan berhenti baca Annida ketika edisi cetaknya tak lagi keluar.
saya bahkan tidak menikmati novel khusus untuk saya cerna dan saya favoritkan penulisannya.
bahkan ketika saya jatuh hati pada Rectoverso karya dee lestari, saya tidak membaca Supernova dan yang lainnya.
tukang mimpi seperti saya, lebih senang ngomel-ngomel dari pada duduk diam dan menyimak bacaan sampai detailnya.
karena kemudian sejak ada AADC saya beralih dari puisi ke cerpen remaja yang ringan dan terikat pada judul yang bisa diterjemahkan dalam delapan halaman folio.
yang pernah terpublikasi akhirnya, ada 'gusuran', '5 minute', '2 pelari'. dan hanya satu majalah yang menerimanya.

setelah menikah, saya cukup lama vakum, dan kemudian saya memulainya dengan 'memaksakan diri' berada didepan komputer 2 jam sehari agar saya punya karya lagi.


baik.
lalu sebenarnya apa yang diharapkan penerbit dari penulis amatir yang gak produktif seperti saya? gak pernah ikut kursus penulisan, memulai semuanya dari ber-mimpi, bahkan saat tidur siang. dan saya masih sangat sulit memahami kenapa tokoh harus begini, alur harus begitu, konflik harus terbaca, dan lainnya....


seperti kata seorang teman online yang lain.
bahasa saya terlalu banyak penjelasan, sedikit adegan yang menggambarkan alurnya...
oh....
bahkan sekarang saya kehabisan kata-kata untuk menyelesaikan postingan ini.

baiklah, saya akan menyelesaikan naskah ini dengan cara saya. selebihnya saya pasrahkan pada Tuhan, akankah saya punya satu karya yang akan dipajang di toko buku?

kita tunggu jawaban Tuhan...



note :
saya sedang menyemangati diri, mohon maaf untuk beberapa teman yang kemaren sudah saya call untuk naskah abigwish dan bigbighug, saya pending dulu ya... terima kasih atas maklumnya.

bagi yang berminat membaca teaser SAVE MY HEART, silahkan mention via twitter @AnakkuSaffanah atau email langsung ke saffanah.tsabita@gmail.com

salam.

-ephy-