do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Jumat, 15 November 2013

novela : 15 November 2013 (2)

Beberapa bulan yang lalu, aku pernah mencoba menghubungi beberapa orang dari pihak manajemen NIC, itu adalah nama kelompok penggemar Agnes Monica. Nez inda Club. 
Aku ingin menuliskan beberapa kisah tentang penggemar dan orang-orang yang berkutat dengan karir Agnes Monica.
Tapi ternyata, aku rasa aku tidak mampu. Kehidupanku pribadi terlalu jauh dari riuhnya penggemar Agnes meneriakkan namanya, mengikuti nyanyiannya, atau bahkan sekedar berbelanja beberapa produk karya Agnes.
Aku hanya mampu mendengarkan dalam hening, dan menyanyikannya tanpa suara lagu-lagu yang dinyanyikan Agnes.

***



Tertutup sudah pintu, pintu hatiku
Yang pernah dibuka waktu hanya untukmu
Kini kau pergi dari hidupku
Ku harus relakanmu walau aku tak mau


Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam sepi

Reff:
Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku, puisi tentang hidupku
Tentang ku yang tak mampu menaklukkan waktu

Oh…

Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam sepi

Oh…

Dengarlah matahariku, suara tangisanku

Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku

Semuanya berawal dari senyuman ceria penuh semangat seorang gadis kecil, aku tak pernah menyimaknya dengan sungguh-sungguh, sampai ia kembali bersinar dalam sebuah peran di serial televisi, Pernikahan Dini.

Kemudian dia mulai kembali menyanyikan lagu untuk kalangan remaja, dan beranjak pada dewasa, aku menyadari, kemampuan seorang Agnes yang menakjubkan, dan pantas dikagumi. Hanya saja, aku tidak bisa pergi jauh untuk mengejarnya, aku masih disini mendengarkannya.

***

Aku menuliskan kisah pertama tentang seorang gadis yang kehilangan semua bagian kehidupannya, tapi tanpa pernah siap dari sisi manapun, ia harus menjadi ibu...
kisah itu terinspirasi dari syair Matahariku, aku belum selesai menuliskan kisah gadis itu, sampai akhirnya aku tidak lagi menemukan kalimat yang tepat, semuanya menghilang dalam pekat begitu saja.


*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar