do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Selasa, 31 Desember 2013

novela : #NulisKilat bersama PlotPoint dan Bentang

#NulisKilat

Judul  : Malang dalam Cinta 48 Jam

30 Desember – 10.00 pagi
Shinta memijit dahinya kuat-kuat, rasa sakit yang tak bisa diabaikannya membuatnya lama duduk terdiam dalam sendiri di sudut bangku tempat parkir. Ada rasa yang tak bisa diabaikannya, tapi lebih besar lagi rencana dalam otaknya yang belum sepenuhnya terlaksana, dan dia masih menyusun bagian lainnya ditengah sakit kepalanya yang mulai mengganggu.
Mbak Shinta perlu obat? Jamal si tukang parkir menghampirinya, Shinta hanya menggeleng. Dia bahkan tidak sanggup mengangkat wajahnya hanya sekedar untuk mengucapkan terimakasih untuk sebuah penawaran yang tulus.
Kenapa gak istirahat dulu aja Mbak? Jamal menyodorkan botol air mineral yang belum dibuka pada Shinta. Shinta menerimanya, sambil mengernyitkan dahinya, menahan sakit kepala.
Masih banyak kerjaan. Shinta menjawab sekenanya.
Tapi acara besarnya kan baru besok, Mbak. Jamal lalu kembali ke pekerjaannya, setelah melihat Shinta meminum setengah isi botol air mineralnya.
Seorang perempuan muda muncul dari arah tangga. Di pundaknya sebuah tas laptop menggantung, dan dalam dekapannya setumpuk buku tampak cukup berat untuk dibawanya sendiri. Dia menghampiri Shinta, meletakkan buku-buku besar itu dan menghembuskan nafas lelahnya sekaligus.
Kamu masih sakit? Karina, kawan, sahabat, rekan kerja Shinta, sekaligus asisten dari sang kakak, menyapanya.
Gak pa pa, kita janjian jam berapa? Shinta memandang wajah Karina sesaat, lalu melanjutkan memijit dahinya kuat-kuat.
Jam dua belas. Karina melirik jam tangannya.
Kita makan siang dulu aja kalau gitu? Shinta mencoba mencari solusi, tapi tiba-tiba ponsel Karina bordering.
Bos. Karina memberi tahu Shinta, lalu segera menjawab panggilan itu.
Ya. Meetingnya ditunda setelah tahun baru. Iya, tadi saya di telpon Kei. Baik. Saya mau makan siang. Ya. Baik. OK.
Karina menyimpan kembali ponselnya di saku jaket. Lalu dia mengeluarkan kunci mobil dan memanggil Jamal. Meminta tolong untuk mengangkatkan setumpuk buku yang dibawanya tadi. Lalu setelahnya dia menyimpan laptopnya di dalam mobil si bos.
Kita pergi sekarang? Shinta masih duduk diam di bangkunya, Karina tidak mencoba menawarkan apapun. Menjadi sahabat kadang kata kuncinya cuma satu. Diam.
Makan siang dimana? Shinta menjawab pertanyaan Karin dengan pertanyaan juga.
Dimana aja, toh tempat makan ada banyak. Tapi kalau kamu menawari aku, aku mau ke Juminten. Katanya ada menu baru yang enak disana.
Jauh. Shinta memotong.
Becak-kan banyak. Tanpa diperintah Karina menyebran jalan, dan menyapa tukang becak yang mangkal di dekat hotel, diseberang gedung tempat kerja mereka.
Ayo. Karina menggamit lengan Shinta, dan mengajaknya naik becak.

Rabu, 25 Desember 2013

catatan : 25 Desember 2013

Kembali pada menyusun Draft untuk naskah yang akan saya kerjakan dalam project Januari 50ribu Kata.

Rasanya setelah dua minggu terakhir sibuknya campur-campur, sekarang sudah harus kembali fokus dengan persiapan menulis.

Baiklah, ini sedikit yang mau saya bagi menjelang berakhirnya bulan dan tahun ini.


Kamis, 19 Desember 2013

catatan : 19 Desember 2013

properti - Indonesia Indie
Alhamdulillah…
Akhirnya buku istimewa ini selesai.

Diperuntukkan bagi penggemar Diana Rikasari, pecinta line sepatu UP, juga penggemar POPflats dimana saja.

Awalnya memang tidak terpikir akan menyelesaikannya dalam bentuk buku. 
Tapi ternyata tahun ini memang benar-benar bisa jadi satu catatan, kerja keras tidak akan pernah sia-sia.

Setiap orang pasti butuh impian, pasti memiliki harapan, dan buku ini adalah salah satu buktinya. Siapa pun mereka berhak memiliki impiannya, berhak mengejar cita-citanya.

Kamis, 12 Desember 2013

catatan dan novela : 12 Desember 2013

cuplikan:

Angkasa, Aku Tau Itu Aku…

Selamat malam langitku, selamat malam bintang-bintang indah yang bersinar di gelap yang menjadi lemari gundahku, selamat malam semua yang bisa menemukanku sedang bersandar pada sepi dan sendiri ini. 
Entah kenapa hari ini saat pulang dari studio aku menyempatkan diri mampir ke mall, mungkin awalnya aku berniat belanja kebutuhan sehari-hariku, tapi tanpa sadar aku melangkah memasuki toko buku. Berputar mengelilingi setiap koridor dan ruang gerak, sedetik langkahku terhenti di depan rak buku-buku sastra. Aku meraih sebuah buku dengan judul sederhana, Bintang.

Aku tersadar sekejap, aku rasakan rindu yang memenuhi ruang nafasku dan tanpa terasa butir bening itu mengalir basahi pipiku. Entah kenapa aku jadi begitu cengeng beberapa hari terakhir ini. Dengan banyak mimpi yang tak kupahami, dan aku tak berani jujur dengan apa yang aku rasa dalam jiwa ini…

dapatkan cerita lengkapnya di CATATAN dan NOVELA.
atau bisa langsung email ke admin[at]nulisbuku[dot]com : Sertakan nama, alamat lengkap,  nomor telepon dan jumlah pesanan.

Rabu, 04 Desember 2013

catatan : 4 Desember 2013

Jadi Buku

Hai-hai-hai...
akhirnya tadi malam akun twitter nulisbuku dot com meluncurkan #12tweets karya pertama saya yang di publish di toko online nulisbuku dot com.

Ini adalah kumpulan kisah yang pernah saya tulis sewaktu masih sekolah dulu. dan karena terlalu lama mengendap dan hanya dibaca kalangan sendiri, jadi saya memang memberanikan diri untuk mempublish-nya secara online sekarang.

Kalau kamu punya akun facebook, bisa juga di cek di sini. Mudah-mudahan bisa dibuka.

Kilasan #12tweets

Sebuah kumpulan kisah yang pernah ditulis ephy saat jaman sekolah, berisi 2 novela & 1 cerpan. 
Ditulis dengan bahasa ringan dan menyenangkan. disusun dalam bentuk draft sederhana, masih banyak celahnya. 
#CatatanDanNovela berisikan kisah Biru, Catatan Cinta Bintang dan Angkasa, dan Nyala Nayla. 246 halaman dengan ragam warna. 
Kisah seorang Bumi Biru yang mencoba mengenal dunianya dengan sudut pandang berbeda.
Setiap kisahnya disandingkan dengan syair dan sajak, agar bisa dibaca seperti puisi. 
Catatan Bintang dan Angkasa : Dua orang yang tidak pernah bisa saling mengungkapkan rasa hati. 
Catatan Bintang dan Angkasa : Tidak ada yang bisa diceritakan tanpa kejujuran. Bintang sudah mencobanya.
Catatan Bintang dan Angkasa : Jujur adalah sumber air mata yang paling besar, Angkasa selalu menghindarinya.
Nyala Nayla : Berlari mungkin adalah pilihan, tapi kembali seringnya adalah jawaban. Apa pendapat Nayla? 
Nyala Nayla : Dokter atau Perancang Busana? Pilihan yang sangat tidak ingin diambil oleh seorang gadis muda. 
Nyala Nayla : Ditantang atau menantang diri, tapi dua kepribadian dalam satu jiwa itu seperti berbohong.

Baiklah, mudah-mudahan yang berminat akan segera memiliki buku ini. 
Rencana saya sebelum tutup tahun, #12tweets #abigwish juga sudah bisa saya post.

Selamat membaca, teruslah berkarya.

-ephy- 
 

Selasa, 03 Desember 2013

novela : 3 Desember 2013

Cerpen lama, judul asli : "Warnaku" 

____


“Kamu pergi ke rumah dia kan kemarin!”
“Pergi? Aku di rumah seharian, maksud kamu apa?”
“Udah gak usah bohong, Rin udah ngaku kok sama aku, kamu jadian lagi kan sama dia!” Dan suara itu membentak marah.
“Jadian? Lalu?” 
Kali ini dia terdiam, menyembunyikan wajanya di balik topi yang sudah menenggelamkan matanya, lalu wajahnya.
“Wi, kamu… kamu gak pa pa kan?” Seorang itu hanya berusaha meraih pundak gadis itu, tapi nona itu mengelak.
“Kamu udah bohongi aku, dan ini untuk yang terakhir. Kita bukan teman lagi.” 
Dan semua pasti bisa melihat, saat topi itu dibuka, rambut coklat panjang yang kemudian terurai itu membuat semua mata ingin melihat wajah itu.

Senin, 02 Desember 2013

novela : 2 Desember 2013

Langit berawan kelabu, matahari tak tampak sinarannya. Ini hari kesekian dalam beberapa minggu terakhir, dimana sulit sekali mendapatkan cerah untuk sedikit mencuplik semangat hari baru. Semuanya berwarna sendu, terlebih jika gerimis datang bersama di awal pagi. Mengangkat tubuh dari pembaringan serasa menghadapi puluhan karung beras yang berkwintal-kwintal.

Hanya saja hari ini sudah ada rencana yang tercatat di kalender, sebuah pesan singkat yang digoreskan Tasya saat kali terakhir dia berkunjung kemari liburan semester yang lalu.

"Kamu harus jemput aku di bandara, sebelumnya jangan lupa masakkan aku makaroni panggang buatanmu. Terus dari bandara, kamu harus antar aku ke rumah Adit, dia harus tahu aku serius dengan hubungan jarak jauh ini." Tasya melingkari angka dua pada bulan Desember kalender mejaku sambil terus bicara tentang banyak hal antara dirinya dan Adit.

Sabtu, 30 November 2013

catatan : 'Menjadi Nekaders J50K' - mari bermimpi

Baiklah, kita akan menulis gaya bebas. Dimulai dari mana? Ya, tentang apa itu 'nekaders'.
Menjadi orang nekad, begitu maksud dari kampung fiksi. Sebenarnya, apa benar-benar seseorang mampu menulis 50 ribu kata dalam kurun 31 hari? Itu maksud dari JANUARI 50 RIBU KATA.
Sebenarnya itu sedikit, dalam bentuk draft, tapi untuk berkomitmen dan mengerjakannya secara maksimal, optimal dan terselesaikan?

catatan : 30 November 2013

Ternyata saya tidak sanggup memenuhi janji saya untuk menulis dengan maksimal bulan ini.
Tapi setidaknya saya sudah berusaha dengan sekuat tenaga, menyisihkan waktu untuk menulis dan mengulang baca apa-apa yang sudah menjadi draft saya.

Jumat, 22 November 2013

catatan : 22 November 2013

Ah, ternyata skip beberapa hari, tapi lumayan idenya tetap tersimpan baik. lalu kemana saja beberapa hari kemarin?
aku sedang dalam persiapan menyusun draft untuk cerita dalam proyek J50K 2014 nanti.
Sebuah cerita yang berbeda, dengan gaya penulisan cerpen. 
Sedikit menguras ide, dan lebih lagi aku harus mengerjakan sampul dari buku a big wish with Diana Rikasari yang mauku jadi kado ulang tahun untuk Diana Riaksari, semoga saja bisa.
Aih.... kenapa jadi terdengar sok sibuk? tapi tak apa. 
hanya saja aku belum mendapatkan banyak komentar untuk tulisan-tulisanku di blog ini.
Ada yang punya ide bagaimana supaya semua orang yang mampir menampilkan komentar?
Eh, untuk sepuluh hari ke-3, aku mau menulis cerita yang sedikit berbeda. Terinspirasi dari Agnes Monica awalnya, dan ini adalah draft yang berbeda untuk naskah yang belum aku selesaikan sama sekali.
Tapi dengan mengikuti terus penampilan Anastasia Siantar di halamannya, mungkin akan menjadikan cerita ini berbeda.
Sudah dulu ya....
Selamat membaca...


Salam
*ephy*

novela : 22 November 2013 (2)

Pagi yang dingin, penerbangan pertama menuju Jakarta hari ini. Malam nanti aku akan menyaksikan live pertunjukan yang diinspirasikan oleh kehadiran sosok Agnes Monica di panggung pertunjukan tanah air.
Tiket masuk acara yang kuburu selama beberapa minggu terakhir akhirnya aku dapatkan. Dan sekarang, sepertinya Jakarta menjadi sangat dekat.

novela : 22 November 2013


"Kamu tidak menyanyikannya, kamu hanya mengeja syairnya." Dahlia mengacak rambutku lembut, lalu ia mengecup pipiku, terasa hangat.
"Tadi malam aku bermimpi, ya... aku sudah memimpikannya cukup lama, tapi aku bertemu dengan Agnes Monica, di bandara. Katanya dia mau berangkat lagi ke LA. Kamu tahu, sayangnya tiket tujuanku tak sama dengannya." Dahlia menyandarkan kepalanya di pundakku.

Selasa, 19 November 2013

novela : 19 November 2013

Aliya mengusap air matanya yang tak henti basahi kedua pipi yang memerah itu.
Tubuh yang terbaring beku itu masih ditatapnya dengan duka yang tak bisa disembunyikan.
Mami memang berencana menghentikan perawatan Dahlia, tapi Tuhan punya keputusan yang berbeda.

Minggu, 17 November 2013

novela : 17 November 2013

Mereka bertanya, ketidaksempurnaan seperti apa yang aku miliki? karena mereka semua tahu, tidak ada manusia yang sempurna 100 persen. Kita semua diciptakan dengan kekurangan yang masih bisa diterima, tapi dulu aku mengawalinya dengan tidak mudah.
Duduk di usia tiga tahun, dan mulai melangkah di usia lima tahun. Terapi yang aku jalani sepanjang dua tahun, akhirnya memberiku satu keahlian yang dicapai Aliya dalam waktu yang sangat cepat.
Aliya, ya, Aliya Bening, dia adik perempuanku yang kali pertama menunjukkan lagu-lagu Agnes Monica padaku.

Sabtu, 16 November 2013

novela : 16 November 2013


Hai Dahlia, aku mencoba menuliskan mimpimu. Tapi tidak tahu akan seberhasil apa, yang pasti ini menyenangkan. Entah Agnes Monica membacanya atau tidak, tapi dia memang sedang sangat sibuk sekarang. Setelah berhasil Go International setelah dua puluh tahun menjelajah Indonesia.

Jumat, 15 November 2013

novela : 15 november 2013 (3)

"Aliya, sedang apa?" Mama menepuk pundakku, sesaat aku terkejut dan mencoba untuk tidak mengalihkan pikiranku dari ide yang tengah kutuliskan.
"Nulis, Mi. Seperti biasa." Mami lalu mengintip ke halaman yang sedang aku kerjakan.
"Ide dari Dahlia?" Mami memastikan, dan jawabanku tentu saja sebuah anggukan.

novela : 15 November 2013 (2)

Beberapa bulan yang lalu, aku pernah mencoba menghubungi beberapa orang dari pihak manajemen NIC, itu adalah nama kelompok penggemar Agnes Monica. Nez inda Club. 
Aku ingin menuliskan beberapa kisah tentang penggemar dan orang-orang yang berkutat dengan karir Agnes Monica.
Tapi ternyata, aku rasa aku tidak mampu. Kehidupanku pribadi terlalu jauh dari riuhnya penggemar Agnes meneriakkan namanya, mengikuti nyanyiannya, atau bahkan sekedar berbelanja beberapa produk karya Agnes.
Aku hanya mampu mendengarkan dalam hening, dan menyanyikannya tanpa suara lagu-lagu yang dinyanyikan Agnes.

***

novela : 15 November 2013 (1)


Reff:

Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Huuu.. kalau memang harus begitu

Read more: Agnes Monica - Karena Kusanggup Lyrics | MetroLyrics 


catatan : 15 November 2013

OoooPppSsss....
Sudah berapa hari melewatkan menulis cerita....
yah..
ternyata kesibukan bersama keluarga memang membuatku mengabaikan menulis...

kisah yang terinspirasi dari Anastasia Siantar kemarin, sementara aku beri judul, "Teman Pertama di Paris"


Baiklah, kalau begitu mari kita lanjutkan menulis ceritanya.

novela kedua ini aku beri judul sementara "kesempatan terakhir"


Selamat membaca....

Senin, 11 November 2013

novela : 11 November 2013 (2)

Cerella melangkahkan kakinya dengan santai, selesai perkuliahan di semester pertama, setelah libur musim dingin dengan tugas yang membuatnya sesaat melupakan kesenangannya menjadi cantik.

Nyonya Stevan sedang menunggunya.

"Ayo kita senang-senang hari ini." Dan Nyonya Stevan menggamit lengan putrinya. Mereka berjalan santai menuju keramaian.


novela : 11 November 2013

Langit tengah malam, dan pilihan buruk untuk menyesap habis espresso. Kafein yang mengaliri darah membuat Nadine tidak bisa memejamkan matanya. Kejadian sore tadi benar-benar membuatnya sesak nafas.

Garren dengan sebuket mawar, Cerella yang cantik tersenyum tulus, dan ajakan pulang sederhana dari seseorang yang ia tahu, ia akan sangat sulit menerima kenyataan.

"Jangan khawatir, aku sudah tahu rahasia antara kamu dan Garren." Cerella mengangkat kedua alisnya, dia tersenyum memastikan bahwa Nadine tidak akan marah pada Garren dengan keputusannya menceritakan kisahnya pada Cerella.


novela : 10 November 2013

Cerella memasuki kafe di sudut jalan itu dengan santai, dia mencoba memandang seisi kafe, menemukan Nadine. Garren sangat yakin Nadine ada di kafe itu, entah bagaimana tapi dia sangat tidak ingin di bantah. Termasuk dengan meminta Cerella menemukan Nadine sebelum memanggilnya masuk.

"Bagaimana kamu yakin, kalau ternyata kamu memintaku untuk memeriksanya lebih dulu?" Cerella merasa heran, hampir tidak percaya. Tapi dia memang tidak menemukan Nadine dalam dua menit pertama.

Cerella memutuskan untuk duduk, dia terlalu lelah berdiri dan berjalan seharian untuk menemukan kafe ini. Dua kafe sebelumnya juga ada di sudut jalan, tapi yang kali ketiga ini Garren mengatakan ia sangat yakin akan menemukan Nadine disana.

Cerella memilih duduk di sisi jendela yang menghadap ke jalan, di mana ada pedagang bunga di seberangnya. Tempat di mana Garren sedang memilih beberapa bunga yang ia ragu dengan warnanya. Mawar merah, mawar putih, tulip, atau ...

Sabtu, 09 November 2013

catatan : 9 November 2013

Terbangun tengah malam, dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan cerita tentang Cerella.
Tokoh ini terinspirasi dari seorang gadis cantik bernama Anastasia Siantar.


penampilannya yang apik membuatku membayangkan ceritanya terjadi di tempat di mana Anaz menghabiskan banyak waktunya sekarang.

Paris.

novela : 9 November 2013

Sudah satu minggu tidak ada kabar dari Nadine, tugas perkuliahan sudah dibereskan Cerella dalam waktu lima hari tanpa kericuhan. Sisa waktunya yang lain dia pakai untuk mulai memikirkan beberapa hal baru yang bisa jadi akan memberikannya pengalaman berbeda.

Baru setengah jalan berfikir dan menyusun rencana, panggilan di ponselnya mengusik. Nama Garren disana.

"Ya?" Cerella tidak perlu dua kali berfikir untuk tidak menjawab panggilan itu.
"Aku akan menemukan Nadine." Suara itu terdenger penuh keyakinan.
"Kamu mau mencarinya kemana?" Cerella menutup dan segera merapikan semua pekerjaannya disaat yang bersamaan.
"Aku ingat, dia pernah menyebut tentang sebuah kafe di pinggiran kota."
"Oh, kamu mau pergi sekarang?" Cerella beranjak dari dudukna, dan memandang dirinya di depan cermin.
"Ya, aku tidak membuka kafe hari ini. Lagi pula, sudah satu minggu tak ada Nadine, aku khawatir." Terdengar Garren menghela nafasnya panjang.

Kamis, 07 November 2013

novela : 7 November 2013

Cerella memutuskan untuk sibuk sekolah saja, bahkan ia mengabaikan beberapa pesan yang masuk ke ponselnya. Bahkan pesan panggilan dari Nadine, serasa jadi orang yang sangat dibutuhkan akhirnya Cerella menghubungi Nadine setelah bertumpuk pesan memenuhi kotak masuknya.

"Kamu kenapa?" Cerella merendahkan nada bicaranya.
"Jangan terlalu sibuk, nanti kamu lupa berkawan." Nadine terdengar acuh.
"Ada perlu penting sekali sampai mengirimiku banyak pesan?" Cerella langsung ke pokok pembicaraan.
"Aku rasa aku akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari. Apa kamu mau ikut?" Nadine terdengar seperti berpinta.
"Aku harus minta izin dulu pada mama, dan lagi pula, kapan kamu mau berangkat? Aku masih ada beberapa tugas minggu ini." Cerella sedang sangat ingin menolak ajakan itu sekarang.

Rabu, 06 November 2013

novela : 6 November 2013

Cerella sudah beradaptasi sekarang, kegiatan belajar dan kesibukan menjelajah Paris dilakukannya dengan suka cita. Bersama scooter putih yang dinamainya 'blancheur' dan nama itu mendapat protes keras dari Nadine.

"Jangan terbiasa menamai barang-barangmu." Nadine bersungut sebal saat Cerella mengumumkan nama scooternya.

Selasa, 05 November 2013

catatan : 5 November 2013

haihaihaihai

aku sedang di warnet adikku...
meminjam pc, dan mencoba menulis beberapa kata dengan konsentrasi yang berantakan.

tapi memang masih ada waktu untuk merangkai beberapa kalimat. kenapa tidak melakukannya?

apa kalian sudah menulis hari ini?


novela : 5 November 2013

Matahari tak terlalu terik, tapi kesenangan apa yang bisa dinikmati saat siang hari? Nadine memilih gelato rasa vanila beraroma mint berwarna putih, menikmatinya dalam diam dan berisik di telinganya. Alunan jazz khas Jacques Loussier memenuhi ruang dengarnya.
Cerella tampak sibuk dengan ponsel pintarnya, dan beberapa lembar kertas yang tercecer yang harus diterjemahkannya untuk dapat dipahaminya.

"Tenang saja, mereka memakai bahasa Inggris untuk perkuliahan." Nadine tampak mulai sebal dengan kesibukan Cerella yang tak juga selesai.

Senin, 04 November 2013

novela : 4 November 2013 (2)

Bachelor Fashion Design & Technology.

Awal kegiatan belajar ada di minggu kedua, dan masih satu minggu lagi sebelum kelas dimulai. Cerella sudah menghafal beberapa rute bersepeda yang harus selalu dilaluinya setiap hari. Tapi kemudian pagi ini sang mama memberinya sebuah kejutan.

"Semoga kamu suka." Nyonya Stevan membuka kain penutup hadiah itu.

novela : 4 November 2013

Cerella membiarkan kopinya dingin, sudah hampir satu jam dia menunggu Nadine di toko rotinya. rasanya sudah tidak sabar, tapi dia tidak punya pilihan lain selain menunggu. Beberapa pengunjung yang duduk di kafe sudah berganti, tapi Cerella masih belum beranjak kemana-mana.

Sesaat Garren menyadari Cerella tampak jenuh, ia datang dengan sebuah muffin keju yang baru matang. Garren meletakkkannya di sisi gelas kopi Cerella yang mulai dingin.

"Besok lagi, lebih baik kamu bawa sesuatu untuk dikerjakan kalau sedang menunggu Nadine." Garren segera berlalu, dia tidak menemukan wajah Cerella yang berusaha tersenyum untuk mengucapkan terima kasih.

Sabtu, 02 November 2013

novela : 2 November 2013


Nadine menatap langit Paris yang cerah, seharusnya dia tidak sedang bersantai sekarang. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya sebelum jam makan siang para pekerja toko. Toko tua yang entah kenapa mereka bilang adalah warisan terbaik yang pernah ada dan para orang tua itu bilang kelak akan diberikan padanya kalau ia sudah menikah kelak.


Sekali lagi Nadine menghela nafasnya panjang, ia tidak yakin akan memulai kesibukannya sekarang. Ia hanya ingin menikmati secangkir kopi, sekerat roti dengan keju, lalu pergi kehadapan kanvas dan melumuri dirinya dengan berwarna-warni can minyak yang akan membuatnya merasa harus berlibur sepanjang musim gugur.

Tapi seketika ponsel di sakunya berdering, sebuah panggilan masuk. Garren.

Nadine ingin tidak menjawab panggilan itu, dia segera bengkit dari duduknya dan meraih tas yang sedari tadi menjadi alas kepalanya sepanjang ia berbaring memandangi langit cerah di taman luas tempat banyak orang menghabiskan waktu memandangi menara Eiffel.


Jumat, 01 November 2013

catatan : 1 November 2013

aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk serius dengan apa yang jadi pilihanku. dan mulai hari ini aku sudah mencatatkan apa yang menjadi target dari pilihanku.
aku akan menulis, agar aku bisa ditemukan. 

novela : 1 November 2013

Cerella, tidak ada pilihan nama yang lain yang akan diberikan pada bayi cantik nan mungil itu. Nama pemberian sang kakek yang saat ia dilahirkan, sudah tidak bisa menemuinya lagi.

"Papi pasti akan sangat bahagia kalau bisa memeluknya." Perempuan muda itu tersenyum menatap bayinya yang lelap dalam pelukannya.

"June Cerella." Dan si bayi tidak menjawab, desah nafas kecilnya yang teratur menandakan ia terlelap dalam nyaman di hari pertama kehidupannya.

Rabu, 30 Oktober 2013

catatan : 30 Oktober 2013

BLURB 

dari kemarin aku mencoba mempelajari tentang hal ini.
coba tanya pada mr.google

saya menemukan beberapa link untuk memahami makna kata ini.

Senin, 28 Oktober 2013

catatan : 28 Oktober 2013

Selamat hari Sumpah Pemuda.
apa kesibukan mencatat hari ini?

aku tidak teralalu banyak menulis hari ini, masih terlalu pagi dan aku baru saja mulai merapikan naskah lagi. proses panjang untuk membuang beberapa bagian dan menambahkan yang lebih penting.

agar ceritanya berjalan.

lalu kenapa ada foto anastasia siantar disini?

(big big smile)


Minggu, 27 Oktober 2013

Jumat, 25 Oktober 2013

catatan : 25 Oktober 2013

sedang familiar dengan wajah ini : ishai golan

memiliki prioritas, berati ada hal lain yang tidak di-prioritas-kan.
jadi apa prioritasmu sekarang?

Kamis, 26 September 2013

catatan : 26 September 2013

mengejar apa yang harus aku kejar.

dalam minggu ini aku mengejar untuk menyelesaikan edit naskah #abigwish yang sudah cukup lama aku abaikan karena kesibukan dan keinginanku yang tidak fokus.


Selasa, 03 September 2013

catatan : 3 September 2013

eksploitasi dan eksplorasi
agaknya sedikit berbeda tapi banyak samanya
mari kita rumpikan disini bersama, sedikit saja.


Selasa, 27 Agustus 2013

catatan : 27 Agustus 2013

aku sedang senang mengumpulkan gambar-gambar, tapi kalau ada linknya, aku akan meng-input gambar langsung dari halaman url dimana gambar itu berasal.

kesibukan menulis masih terhenti, lebih tepatnya karena ternyata kontrak atas 'penulisan ulang' naskah SAVE MY HEART dikembalikan. dan itu artinya, kemungkinan besar aku akan menerbitkan sendiri naskah yang sudah ku-obrak-abrik lewat dari tiga bulan yang lalu. dan entah kapan bisa aku selesaikan secara utuh.


Minggu, 04 Agustus 2013

catatan dan novela : 4 Agustus 2013

Pagi ini peri kecilku pas 3 tahun 6 bulan. Jadi semalam aku memikirkan hadiah apa yang akan kuberikan selanjutnya atas banyak prestasinya dalam satu bulan terakhir ini.
Dan aku memituskan untuk menuliskan Novela sederhana untuknya, akan akau tulis bersambung disini.

Boleh dicuplik dan diceritakan kembali pada semua, dengan gaya yang kalian suka. Tapi ingatlah selalu dari mana halaman cerita itu dimulai.

Minggu, 14 Juli 2013

novela : 14 Juli 2013 [ Mawar - mawar Fa ]

Tapi kali ini jadi tidak begitu hangat, karena sejak semalam tidak satu kuncup mawar pun yang siap untuk mekar. Henna berbisik padaku tentang apa yang terjadi diluar jangkauanku. Dan Sya menemaniku malam ini, berbicara pada langit, bintang, dan awan agar selalu mendukung bumi.

“Fa, ini bukan masalah sederhana.” Tanah kompos dalam genggamanku berbisik dengan kelembaban yang sejuk mengalir di permukaan kulitku.

“Masalah sederhana katanya, masalah-masalah yang selalu saja manusia sepelekan dengan mengabaikan bahkan sampai tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan melalui kami.” Aroma kuncup mawar dihadapanku menyampaikan rasa hatinya bersama hangat selimut yang disalutkan Sya di pundakku.

Sabtu, 13 Juli 2013

novela : 13 Juli 2013 [ Mawar-mawar Fa ]

Siapa yang bisa mengingkari kalau manusia senyatanya adalah mahluk sosial, individu yang mandiri namun saling terikat dan membutuhkan satu jasad dengan jasad lainnya. Tanpa pernah mau mengakuinya dengan jujur, seperti itulah yang aku baca, dari apa yang dituliskan Sya dalam suratnya. Surat-surat yang berisikan banyak cerita tentang kehidupannya di tengah lautan yang mengasingkannya dari dunia yang dicintainya setulus hati. Menjauhkannya dari aku, bunda, juga hijaunya taman mawar yang jadi kebanggaan kami. 

Ya, Sya mungkin memang harus jauh dari aku, tapi hati kami saling terpaut dimana pun kami berdiri. Saat langit cerah atau berawan, mereka semua akan menyampaikan kabar diantara kami, lewat bisikan angin atau awan-awan yang melukiskan suasana dan perasaan hati kami saat itu.

Kamis, 11 Juli 2013

catatan dan novela : 11 Juli 2013

dream again....

apa yang terjadi jika mimpimu terasa nyata, seperti menyentuh kulitmu?


Selasa, 09 Juli 2013

catatan : 9 Juli 2013 [ a big wish ]

sudah lama tidak serius menulis, kali ini saya memutuskan untuk serius merapikan naskah #abigwish with Diana Rikasari yang kemarin sempat saya kirim ke sebuah lomba.

dalam sepekan terakhir, saya masih mempertimbangkan untuk menyelesaikan naskah Save My Heart atau tidak, tapi yang pasti, saya sedang tidak punya kalimat lanjutan saat ini. karena jelas, saya butuh referensi baru dan lebih banyak, tentang bagaimana menulis novel yang diminati pasar, digemari banyak orang.


Minggu, 07 Juli 2013

novela : 7 Juli 2013 [ DANIS ]

Kenapa laut harus biru? Padahal lelaki itu langit biruku. Dan aku adalah ombak.

Pengacau yang tidak bisa bersikap menyenangkan, saat bersanding dengan langit di tepi cakrawala. Dengan biru yang tak biru, dengan hijau yang tak hijau. Metamorfosis menyebalkan yang tak bisa dideskripsikan.
Aku yang hanya seorang nelayan, menatap jutaan bintang di langit biru malam yang dibingkai gelap. Ada Galaksi Biru disana, lelaki langitku yang terlalu tinggi untuk jadi mimpiku, terlalu jauh untuk bisa kuraih dalam nyata hari ini. Biar saja kulemparkan jala di cermin langit malam yang luas ini. Karena hanya dengan ini bisa kupeluk dia yang jadi rinduku.
Wisnu meraih ponselnya, dan sesaat dia menulis pesan singkat dengan cepat. Di seberang jalan lain di kota ini, Danis masih menatap laptopnya dengan marah. Ada bait yang tidak bisa diselesaikannya, dan sebelum dia menggaruk kepalanya kuat-kuat karena tidak mendapatkan satu kata yang tepat untuk melengkapi baitnya, satu pesan hadir di ponselnya, dari Wisnu.

> Siapa Galaksi Biru?

Rabu, 03 Juli 2013

novela : 3 Juli 2013 [ DANIS ]

Danis memutar otaknya, harus ada cara untuk menyatakan perasaannya pada Wisnu, karena besok hari terakhir sebelum Wisnu benar-benar akan meninggalkan sekolah. Kelulusan yang menyakitkan, itu menurut Danis. Karena baru delapan bulan dia menikmati masa SMU yang katanya penuh warna, tetapi dia harus segera kehilangan cinta pertamanya yang sudah dicarinya lebih dari lima tahun ini.

Wisnu Augusta Angkasa, mantan ketua Paskibra, setahun sebelum masa jabatannya, dia sempat mengikuti pertukaran pelajar ke Madrid, dan kali ini dia lulus dengan nilai mengagumkan, walaupun sempat meningalkan sekolahnya selama satu tahun. menurut kabar terakhir Striker tim sepak bola sekolah, dan salah satu tower tim basket Bina Nusa yang walaupun bukan top scorer di banyak pertandingan itu, siap berangkat ke Sidney untuk beasiswa sekolah seni, yang sudah lama diimpikannya. 

Selasa, 02 Juli 2013

catatan : 2 Juli 2013

di upload ke nulisbuku
2 juli 2013
semoga... setelah buku pertama saya di nulisbuku.com ini....
yang selanjutnya bisa segera tercetak...

teruntuk
semua idola saya...
semua pembaca tulisan saya...
semua yang setia membaca...






terimakasih kepada
@pencarikata
hanifah siregar
dan anakku tersayang.




Kamis, 20 Juni 2013

novela : Malika [ mimpi ke-5 ]

Hingga satu hari, di tahun kedua pernikahan mereka. Malika mengiriminya sebuah pesan bergambar. 
...


Malika duduk diam menghadapi laptop dihadapannya, disalah satu sudut yang ia suka sebagai tempat untuk menuangkan ceritanya. ia memilih kata yang tumpah ruah di rongga dadanya, setelah beberapa hari tenggorokannya seperti tercekat setiap kali memandang wajah Ghani yang merindukannya, merindukan Malika disisinya.

Akhirnya Malika mulai menarikan jemarinya diatas tombol huruf-huruf dan merangkaikan kata untuk Ghani, itu yang selalu dilakukannya, berbagi cerita pada Ghani lewat surel.

Rabu, 19 Juni 2013

novela : Malika [ mimpi ke-4 ]

Ghani, lelaki, suami, dan seorang yang baru dikehidupan Malika. Dia harus membiasakan diri dengan keberadaan Malika, seorang istri yang hanya muncul saat sore menjelang hingga matahari naik sepenggalah. Perempuan yang bahkan selalu menyempatkan diri untuk mengambil alih pekerjaan pelayannya, walau itu hanya sekadar mengadukkan gula dalam cangkir tehnya. Malika yang menentukan, segala yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan terhadapnya, terhadap jasadnya. Dan kuncinya hanya satu, Ghani tidak boleh meragu, atau dia akan terus saja menangis saat kembali mengeja perjanjian yang telah disepakatinya dengan Malika.

Ketika pernikahan itu terikat sebuah perjanjian, mereka pasti bertanya, apakah ada kebahagiaan?

Selasa, 18 Juni 2013

catatan : 18 Juni 2013

Aku tidak sengaja mendapatkan Mimpi tentang tokoh Malika, cerita singkat didalam mimpiku itu mengalir kemudian setelah aku menceritakannya pada suamiku. Dan aku rasa, walau tidak sempurna, kisah ini bisa jadi pembelajaran bagiku untuk menulis dengan pilihan diksi, juga cara 'SHOW' yang harus sering dilatihkan.

Malika itu adalah sosok sederhana yang sempurna, tapi semua yang menginginkannya adalah orang-orang dengan latar belakang yang tidak biasa.

Sampai hari ini sebenarnya sudah ada 1000an kata di file word-ku. Tapi lebih baik mencupliknya sedikit-sedikit untuk di post disini.

Ayo belajar menulis bersama, ini adalah latihan bagiku. Semoga bermanfaat bagi semua. oh, ya, aku tidak sengaja menemukan banner ini di halaman facebook.



Kalau memungkinkan atau tidak ada pilihan lain, mungkin naskah Malika ini bisa dikirimkan untuk seleksi kategori MetroPop. Tapi akan butuh perjuangan besar untuk bisa melanjutkannya.

Baiklah, sampai disini dulu catatan hari ini.
Kalau kalian suka ceritanya, tinggalkan pesan dong...
kasi komentar... dan masukan lainnya...


sampai jumpa
#catatan #novela #Malika

-phy-

novela : Malika [ mimpi ke-3 ]

...

Malika membiarkan dirinya terkunci dalam pelukan sang lelaki, ia telah melaksanakan kewajibannya malam tadi, sebagai seorang istri. Dan dalam heningnya pagi, Malika kembali merapikan diri. Air dingin bahkan tak bisa mengalahkan kehangatan yang memeluk jasad indah itu, Malika membiarkan wajahnya basah hingga ujung jemari kakinya yang menari mengikuti senandung dalam hatinya.

Busana Malika adalah ketulusannya, ia bahkan tidak pernah bermewah-mewah dalam penampilannya sekalipun ia mampu melakukannya. Pilihannya pagi ini jatuh pada kemeja satin berwarna langit cerah, dengan padanan celana panjang dan blazer yang sepadan dengan kemejanya. Malika hanya menggulung rambutnya dalam jaring rambut berhias pita biru. Bahkan Malika memutuskan tidak mewarna pipi ataupun kelopak matanya.

Senin, 17 Juni 2013

novela : Malika [ mimpi ke-2 ]

...

Malika adalah pusat perhatian, kecantikannya, keramahannya, dan juga pilihannya untuk duduk di pelaminan sendiri. Mereka belum pernah menemukan pesta pernikahan yang seperti itu. Sepanjang acara tak sekali pun Ghani menghampiri Malika, mereka seakan memiliki dunianya masing-masing. Terpisah namun serasi dalam nuansa kemewahan yang dirancang Malika, demi seorang Ghani.

Malam larut, dan pesta berakhir. Semua tamu sudah pulang, hening kembali pada ruang antara Malika dan Ghani yang sekarang tengah duduk berdua saja. Rumah besar dan mewah milik Ghani menjadi bingkai kebersamaan mereka malam ini. Anak tunggal Ghani, Haydn Ahsan dipulangkan kerumah sang kakek. Malika mamilih untuk menolak tawaran Ghani berbulan madu di luar kota, ia tidak ingin pernikahannya menjadi milik orang lain, hanya itu alasannya.

Ghani memandang wajah wanita cantik dihadapannya, Malika sedang membersihkan sisa perona bibirnya. Warna peach bibir Malika tampak menggoda untuk dikulum, Ghani masih harus bersabar, karena Malika masih belum beranjak dari duduknya.

Minggu, 16 Juni 2013

novela : Malika [mimpi pertama]

Matanya yang jernih adalah salah satu penjelasan tentang keindahan dirinya. Ya, perempuan cantik itu bernama Malika. Seorang istri pengusaha kaya, yang memilih tinggal di sebuah rumah sederhana, hasil rancangannya. 

Malika dan Ghani bertemu dalam sebuah presentasi karya, projek pembangunan kondominium milik perusahaan properti keluarga Ghani. Perempuan itu memikat hati Ghani sejak kali pertama ia menyapanya dengan salam yang sangat santun, satu senyuman, tak saling bersentuhan tangan.

Usai presentasi hari itu, Ghani mengundang Malika duduk di meja makannya, dan menuliskan sebuah kalimat dibelakang kartu nama eksklusif  yang tidak pernah dibagikan pada sembarang orang.

Sabtu, 08 Juni 2013

catatan : 8 Juni 2013

satu hari dimana saya membaca ulang semua yang sudah saya tulis...
kembali ke masa lalu.
kesannya memang saya 'kolot' sekali dan gak up to date.
tapi ternyata ke-penulisan memang sudah berkembang dalam 10 tahun terakhir, sejak kali terakhir cerpen saya di muat di Majalah remaja.

baiklah...
kemaren saya bertemu dengan seorang kawan baru dari NBC Malang, dan saya sampaikan niat saya memiliki dokumentasi ke-penulisan saya dalam bentuk beberapa buku yang bakalan saya publish lewat nulisbuku dot com. 
karena senyatanya, dari kemaren gak jadi-jadi...
gak jadi merapikan naskah, gak jadi nyusun layoutnya, dan akhirnya gak jadi upload deh.

tapi semoga tahun ini jadi.

dan ada beberapa judul yang sudah siap. semoga bulan depan beres dan siap di upload.
yang pertama adalah "catatan dan novela" dan yang kedua adalah "a big wish".

itu saja dulu catatan hari ini.
karena saya masih merapikan SMH sambil bongkar ulang berkas-berkas naskah jaman dulu...


keep writing.
ephy


Jumat, 07 Juni 2013

novela : 7 Juni 2013

check this.

yang tertulis :

Tiba-tiba ponselnya berdering, mengejutkannya yang dengan reflek mematikan pemutar musiknya. *thank you. to stay beside on me.* Ternyata hanya sebuah pesan masuk di ponsel si lelaki. Tapi wajah itu kaku, sedang tidak bisa tersenyum meskipun cahaya matahari menyinari wajahnya langsung, tidak seharusnya juga dia menyimpan dirinya dalam diam yang cukup panjang. Lelaki itu menutup ponselnya, satu keputusan, pesan itu tidak perlu dibalas. Dan keramaian memanggil.

try to SHOW!

Satu detik, gadget terbaru keluaran Samsung itu bernyanyi, Take to the Sky - Owl City yang sedang digemarinya melagu. Menyadarkannya segera dari lamunan karena sikap yang tak dimengertinya dari perempuan itu. Lelaki itu mematikan pemutar musik di mobilnya, SX4 hitam yang terparkir menghadap timur di depan Stasiun Kota. Ia memeriksa ponselnya segera, hanya sebuah pesan, *thank you. to stay beside on me.* Ia tak merubah ekspresi wajahnya, tak ada senyuman tersungging atau rasa kesal yang terpapar. Satu menit kemudian ia masih mengamati keramaian, tapi ia tak ingin membalas pesan tadi. 

bagaimana??


atau kita coba sekali lagi.

Telepon dihadapannya tidak kunjung berdering, dia sedang berharap mami atau papi akan menelponnya kali pertama. Tapi hanya pesan singkat dari Lily yang masuk saat tengah malam tadi dan tak ada yang menelpon. Gadis cantik itu mulai mengerutkan wajahnya dan memandang tidak senang telepon yang sekarang berpindah kebawah tempat tidurnya yang mengisi hampir setengah dari luasan lantai kamarnya.Laptop yang dibiarkan menyala di sudut meja juga tak kunjung menunjukkan reaksi, entah halaman Twitter atau Facebook, semua hanya penuh dengan ungkapan kebahagiaan untuk diri mereka sendiri-sendiri. Vanila sudah mulai jenuh. Ada beberapa ucapan dari teman sekolahnya, tapi bukan mereka yang diharapkan Vanila sekarang.



SHOW!


Pesawat telepon berwarna pink dengan taburan glitter dan beberapa tempelan stiker itu hanya dipandangi saja. Nyaris tak ada suara, hening dan senyap. Gadis itu sedang berdoa dalam hati, ia ingin mami atau papinya meneleponnya segera. Ucapan selamat yang diterimanya hari ini hanya dari Lily, sebuah pesan singkat saat tengah malam tadi. Gadis itu masih berdoa ditengah lamunannya, wajahnya kadang tampak senang, sesekali keningnya berkerut. Ia masih belum menurunkan kakinya dari tempat tidurnya yang besar, luasnya memenuhi hampir setengah kamarnya.Monitor laptop di sudut meja belajarnya tampak menyala, properti lain yang berwarna pink dan berhias gambar tempel itu dibiarkan begitu saja. Sekalipun dinding Facebook dan Twitter penuh dengan ucapan selamat, dia masih tidak puas. Bukan mereka yang Vanila harapkan.


Bagaimana, mbak?
ajari saya lagi....

-phy-

Selasa, 04 Juni 2013

catatan : 4 Juni 2013

apa kabar dunia penulisan hari ini? disekitara para amatir terutama...

ini adalah cita-cita, seperti mimpi ketika naskah Save My Heart diterima...
tapi seperti dihantam gada saat ternyata saya harus me-rapikan segala kekacauan didalamnya.

dan setelah jalan tiga bulan menulis ulang semuanya...
OH Tuhan....

sepertinya saya melewatkan 10 tahun kelas bahasa Indonesia dibagian bab menulis novel...

bukannya tidak belajar ekstra dalam tiga bulan ini... saya berusaha keras. sebisa yang saya mampu walau kesannya juga gak maksimal karena prioritas saya masih pada 'mengurus rumah tangga' yang tanpa asisten...
walau sebenarnya urusan rumah tangga tidak boleh jadi alasan 'sandungan' disini. karena ini cita-cita saya...

baiklah, ini bukan komplain pada kehidupan saya yang masih dalam level satu kehidupan manusia berumah tangga...
ini lebih pada cara belajar saya yang sepertinya sangat lambat dan sulit untuk mencerna dan menerima masukan.

ini adalah tentang bagaimana seorang penulis jebolan 'dunia mimpi' seperti saya, mencoba menembus pasar bacaan manusia yang hidup di dunia nyata.

kesenangan saya menuliskan segala sesuatu dengan 'metafora', menyembunyikan 'konflik' dengan bahasa yang sangat tidak gamblang (implisit), juga kebiasaan saya yang 'menjelaskan panjang lebar dan sangat luas dan bahkan tidak menunjukkan dimana konflik ceritanya....

alurnya jadi berjalan sangat lambat, bahkan pembaca cerita 'show' akan jadi sangat bingung dimana sebenarnya masalah dari para tokohnya.
saya sangat menyadari itu...
tapi entah kenapa, saya juga tidak punya kalimat (sampai saat saya menuliskan kalimat ini) tentang bagaimana menggambarkan konflik dan masalah itu kepermukaan.

kemarin saya bilang pada teman diskusi saya, kalau saya bukan orang yang jujur. saya bahkan tidak tertarik mengatakan tokoh ini sakit jiwa, kesepian, dan mungkin harus minum obat anti depresan. dan saya lebih suka menggambarkannya secara lambat, bahwa ia terus-menerus mengenang masa lalu disetiap sendirinya, dan ketika ia menghadapi sesuatu yang sangat ia tidak harapkan, ia langsung jatuh sakit.

owh.....

saya memang bukan pendongeng yang baik.

profil sederhana saya seperti ini :

saya besar dengan puisi, mulai taufik Ismail sampai WS Rendra.
saya membaca Horizon dan berhenti baca Annida ketika edisi cetaknya tak lagi keluar.
saya bahkan tidak menikmati novel khusus untuk saya cerna dan saya favoritkan penulisannya.
bahkan ketika saya jatuh hati pada Rectoverso karya dee lestari, saya tidak membaca Supernova dan yang lainnya.
tukang mimpi seperti saya, lebih senang ngomel-ngomel dari pada duduk diam dan menyimak bacaan sampai detailnya.
karena kemudian sejak ada AADC saya beralih dari puisi ke cerpen remaja yang ringan dan terikat pada judul yang bisa diterjemahkan dalam delapan halaman folio.
yang pernah terpublikasi akhirnya, ada 'gusuran', '5 minute', '2 pelari'. dan hanya satu majalah yang menerimanya.

setelah menikah, saya cukup lama vakum, dan kemudian saya memulainya dengan 'memaksakan diri' berada didepan komputer 2 jam sehari agar saya punya karya lagi.


baik.
lalu sebenarnya apa yang diharapkan penerbit dari penulis amatir yang gak produktif seperti saya? gak pernah ikut kursus penulisan, memulai semuanya dari ber-mimpi, bahkan saat tidur siang. dan saya masih sangat sulit memahami kenapa tokoh harus begini, alur harus begitu, konflik harus terbaca, dan lainnya....


seperti kata seorang teman online yang lain.
bahasa saya terlalu banyak penjelasan, sedikit adegan yang menggambarkan alurnya...
oh....
bahkan sekarang saya kehabisan kata-kata untuk menyelesaikan postingan ini.

baiklah, saya akan menyelesaikan naskah ini dengan cara saya. selebihnya saya pasrahkan pada Tuhan, akankah saya punya satu karya yang akan dipajang di toko buku?

kita tunggu jawaban Tuhan...



note :
saya sedang menyemangati diri, mohon maaf untuk beberapa teman yang kemaren sudah saya call untuk naskah abigwish dan bigbighug, saya pending dulu ya... terima kasih atas maklumnya.

bagi yang berminat membaca teaser SAVE MY HEART, silahkan mention via twitter @AnakkuSaffanah atau email langsung ke saffanah.tsabita@gmail.com

salam.

-ephy-