do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity
Tampilkan postingan dengan label story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label story. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Oktober 2021

Catatan 09102021

Alhamdulillah, 

Setelah bertahun halaman ini berdebu, saya punya sedikit waktu untuk menulis lagi dalam dua bulan ini.

Semoga saya punya kesempatan untuk berkarya lagi berikutnya.

Bismillah.

Biidznillah.


-phy-

Rabu, 30 Januari 2019

Novela : Autumn 30012019

Musim gugur di sebuah sudut desa di Jepang. Ayah dan mama bertemu. Itu adalah alasan kenapa mereka menamaiku, Autumn Aki-yama.

Senin, 28 Januari 2019

Novela : Autumn 28012019

Pagi ini cerah, angin kencang masih melewati sisi bumi tempatku berpijak. Musim hujan yang hampir habis, namun kemarau juga belum garang. Kami menamainya pancaroba, pergantian musim dengan cuaca yang tak selalu bisa di prediksi. Di belahan bumi yang lain, ada spring dan fall atau yang biasa dinamai autumn, seperti namaku, AUTUMN.


Catatan 27012019

Menulis dengan bahagia .
.

Minggu, 23 Juli 2017

catatan 23072017

KETIKA MIMPIMU ADALAH SEBUAH KISAH
.
Tidur siang mungkin bukan hal wajib bagi saya, tapi seringnya saya ambil kesempatan untuk tidur sekitar satu jam di siang hari untuk sekedar mengisi ulang tenaga saya agar saat malam, setelah anak-anak tidur saya masih punya energi untuk mengerjakan apa-apa yang mau saya kerjakan.
Siang tadi saya menidurkan diri, mungkin karena sudah lewat satu jam kemudian saya bermimpi. Agak unik, karena beberapa wajah yang muncul, saya kenal. Tapi hubungan mereka dengan saya di dunia nyata, cukup berbeda. Nama yang saya sebut pun tidak sama. Jadi, saya bermimpi seperti sedang membaca sebuah cerita.
Saya akan coba ceritakan kembali, walau urutannya umungkin tidak sama persis.


.

Selasa, 09 Mei 2017

catatan 09052017

kalau mau cari alasan, bisa saja, sih... saya bilang saya sedang sibuk dengan urusan rumah tangga...

Kamis, 04 Mei 2017

catatan 04052017

menyebalkannya proses membiasakan diri ini.
membiasakan diri kembali menulis.

Senin, 07 April 2014

catatan : 7 April 2014

sejauh ini sudah ada tiga cerpen yang aku baca ulang ....
hm..
dan cerita-cerita menarik dengan latar "menunggu" ini begitu tajam mengusik otakku untuk menulis lebih banyak lagi...

baiklah...
aku akan mulai menulis lagi.


ephy

Rabu, 02 April 2014

catatan : 2 April 2014

Salam,
Bagaimana kabar kawan semua?

ya...
melenyapkan diri dalam kesibukan rumah sepanjang Maret ternyata berguna juga.
selain untuk merangkum banyak ide yang tumpah-tumpah, menemukan kembali semangat merangkai kata, sekaligus menantikan naskah-naskah untuk #ProjekMenulis #SebuahBuku ....
ada banyak hal yang menyenangkan dikoleksi kembali di halaman catatanku...

salah satunya adalah saat saya melihat halaman koran, Kompas. mereka akan memuat Didiet maulana di halaman Kompas Kita, dan terbersit dalam benak saya beberapa pertanyaan, tapi kemudian halaman Kompas Kita memilih satu pertanyaan... yang kemudian dijawab oleh Didiet Maulana, dan dimuat di halaman 33, Koran Kompas 1 April 2014, kolom 3.


Kamis, 06 Februari 2014

Catatan : 6 Februari 2014 - not a review

Berbuat baiklah
Jangan harapkan imbalan
Berbuat baiklah
Dan akan kau dapatkan apa yang jadi keingingan
--

nasihat sederhana itu begitu mengena bagi saya pribadi. suatu hal yang istimewa dalam hidup adalah, tetap terus berbuat baik walau kadang tidak ada imbalan yang bisa di angka-kan dari kebaikan yang kita kerjakan.
lalu, apa maksud dari pesan diatas dengan sebuah Novel remaja yang sedang ingin saya bicarakan?
hm...
begini.

ini adalah satu judul yang singkat 'Crush', seorang gadis yang menuliskannya ber-akun @veevero di twitter. sebenarnya tidak terlalu muluk-muluk yang saya harapkan saat membuka plastik pembungkus buku-nya. sebuah kisah cinta, itu yang terpampang di belakang sampul. dari banyak ocehan di twitter saya akhirnya memang berniat mengetahui lebih jauh apa isi dari novel ini.
hm, ketika seseorang merasakan suka, tapi tidak mendapatkan tanggapan, kira-kira masalah apa yang bisa diangkat dari urusan semacam itu di dunia nyata?
ya, suatu yang terdengar 'gak mungkin' dari kisah si tokoh yang bernama Kezya. tapi saya tetap membacanya, karena yang saya suka dari penuturan ceritanya bukan tentang Kezya. Jovan.
Jovan adalah sosok yang mengingatkan saya pada nasihat diatas, dia hanya berusaha. berusaha untuk tetap baik pada Kezya yang sama sekali tidak bisa melihat kebaikan Jovan sebagai ketulusan, kejujuran, dan sebuah usaha untuk mendapatkan pengakuan.

yah, konfliknya terlalu banyak, sisi - takutnya juga banyak, nangis-nangisnya juga banyak. ending yang lain menurut saya 'normal' ending Kezya dengan Jovan yang istimewa.

yah...
ini memang bukan review yang baik. tapi kalau untuk saya kisah Crush ini mematik memori saya kembali pada SAVE MY HEART yang masih terlantar. belum selesai setelah di-ubek-ubek setahun lalu.
sama-sama kisah remaja, sama-sama punya banyak konflik, tapi tulisan saya belum selesai, belum jadi buku seperti Crush.

rasa-rasa membaca perjalanan kisah Jovan, saya merasakan sensasi 'merinding' yang saya suka. dan saya kasi 4 dari 5 bintang untuk novel ini.

kalau kamu suka ksah cinta, mari belajar dari Crush.


ephy

Selasa, 04 Februari 2014

novela : 4 Februari 2014

pagi ini
empat tahun yang lalu
ah...
kamar operasi itu benar-benar membuatku...
bagaimana mengatakannya...


Sabtu, 18 Januari 2014

catatan : Tentang OwN - Chef Diana

Gambar
Saya browsing, sampai gak tahu lagi mau buka halaman yang mana....

Kali ini memang kumpulan cerpen, tapi maunya semua tokohnya saling terikat.

Tidak seperti novel...

Semua ceritanya open ending... lepas... menceritakan masing-masing karakter dengan permasalahan peliknya, namun ternyata punya penyelesaian yang sangat mudah.

Baiklah...

Saya memulainya dari cerita seorang Chef, namanya Diana. Cantik, muda, dan punya cita-cita yang tinggi. Diana sangat tidak suka bergantung, berharap terlalu banyak, mana yang bisa dia kerjakan, dia gak akan menyuruh dua kali. Diana itu contoh bagi semua yang ada di tim-nya.
Untuk penampilan, awalnya saya membayangkan beberapa celebrity Chef terkenal Indonesia, Farah Quinn, Marinka, dan juga yang muda dan berpenampilan menarik. Tapi kemudian saya teringat pada Jana Parengkuan. Seorang Ibu 4 anak yang juga pembuat pastry. Sekarang dia sering masak di NET.TV. Untuk cuplikan profilnya ada disini.

Sosok cantik ini menginspirasi, coba bayangkan Jana di awal usia 30an. Sekarang saja dia masih sangat muda dan fresh.

Selasa, 31 Desember 2013

novela : #NulisKilat bersama PlotPoint dan Bentang

#NulisKilat

Judul  : Malang dalam Cinta 48 Jam

30 Desember – 10.00 pagi
Shinta memijit dahinya kuat-kuat, rasa sakit yang tak bisa diabaikannya membuatnya lama duduk terdiam dalam sendiri di sudut bangku tempat parkir. Ada rasa yang tak bisa diabaikannya, tapi lebih besar lagi rencana dalam otaknya yang belum sepenuhnya terlaksana, dan dia masih menyusun bagian lainnya ditengah sakit kepalanya yang mulai mengganggu.
Mbak Shinta perlu obat? Jamal si tukang parkir menghampirinya, Shinta hanya menggeleng. Dia bahkan tidak sanggup mengangkat wajahnya hanya sekedar untuk mengucapkan terimakasih untuk sebuah penawaran yang tulus.
Kenapa gak istirahat dulu aja Mbak? Jamal menyodorkan botol air mineral yang belum dibuka pada Shinta. Shinta menerimanya, sambil mengernyitkan dahinya, menahan sakit kepala.
Masih banyak kerjaan. Shinta menjawab sekenanya.
Tapi acara besarnya kan baru besok, Mbak. Jamal lalu kembali ke pekerjaannya, setelah melihat Shinta meminum setengah isi botol air mineralnya.
Seorang perempuan muda muncul dari arah tangga. Di pundaknya sebuah tas laptop menggantung, dan dalam dekapannya setumpuk buku tampak cukup berat untuk dibawanya sendiri. Dia menghampiri Shinta, meletakkan buku-buku besar itu dan menghembuskan nafas lelahnya sekaligus.
Kamu masih sakit? Karina, kawan, sahabat, rekan kerja Shinta, sekaligus asisten dari sang kakak, menyapanya.
Gak pa pa, kita janjian jam berapa? Shinta memandang wajah Karina sesaat, lalu melanjutkan memijit dahinya kuat-kuat.
Jam dua belas. Karina melirik jam tangannya.
Kita makan siang dulu aja kalau gitu? Shinta mencoba mencari solusi, tapi tiba-tiba ponsel Karina bordering.
Bos. Karina memberi tahu Shinta, lalu segera menjawab panggilan itu.
Ya. Meetingnya ditunda setelah tahun baru. Iya, tadi saya di telpon Kei. Baik. Saya mau makan siang. Ya. Baik. OK.
Karina menyimpan kembali ponselnya di saku jaket. Lalu dia mengeluarkan kunci mobil dan memanggil Jamal. Meminta tolong untuk mengangkatkan setumpuk buku yang dibawanya tadi. Lalu setelahnya dia menyimpan laptopnya di dalam mobil si bos.
Kita pergi sekarang? Shinta masih duduk diam di bangkunya, Karina tidak mencoba menawarkan apapun. Menjadi sahabat kadang kata kuncinya cuma satu. Diam.
Makan siang dimana? Shinta menjawab pertanyaan Karin dengan pertanyaan juga.
Dimana aja, toh tempat makan ada banyak. Tapi kalau kamu menawari aku, aku mau ke Juminten. Katanya ada menu baru yang enak disana.
Jauh. Shinta memotong.
Becak-kan banyak. Tanpa diperintah Karina menyebran jalan, dan menyapa tukang becak yang mangkal di dekat hotel, diseberang gedung tempat kerja mereka.
Ayo. Karina menggamit lengan Shinta, dan mengajaknya naik becak.

Kamis, 12 Desember 2013

catatan dan novela : 12 Desember 2013

cuplikan:

Angkasa, Aku Tau Itu Aku…

Selamat malam langitku, selamat malam bintang-bintang indah yang bersinar di gelap yang menjadi lemari gundahku, selamat malam semua yang bisa menemukanku sedang bersandar pada sepi dan sendiri ini. 
Entah kenapa hari ini saat pulang dari studio aku menyempatkan diri mampir ke mall, mungkin awalnya aku berniat belanja kebutuhan sehari-hariku, tapi tanpa sadar aku melangkah memasuki toko buku. Berputar mengelilingi setiap koridor dan ruang gerak, sedetik langkahku terhenti di depan rak buku-buku sastra. Aku meraih sebuah buku dengan judul sederhana, Bintang.

Aku tersadar sekejap, aku rasakan rindu yang memenuhi ruang nafasku dan tanpa terasa butir bening itu mengalir basahi pipiku. Entah kenapa aku jadi begitu cengeng beberapa hari terakhir ini. Dengan banyak mimpi yang tak kupahami, dan aku tak berani jujur dengan apa yang aku rasa dalam jiwa ini…

dapatkan cerita lengkapnya di CATATAN dan NOVELA.
atau bisa langsung email ke admin[at]nulisbuku[dot]com : Sertakan nama, alamat lengkap,  nomor telepon dan jumlah pesanan.

Selasa, 03 Desember 2013

novela : 3 Desember 2013

Cerpen lama, judul asli : "Warnaku" 

____


“Kamu pergi ke rumah dia kan kemarin!”
“Pergi? Aku di rumah seharian, maksud kamu apa?”
“Udah gak usah bohong, Rin udah ngaku kok sama aku, kamu jadian lagi kan sama dia!” Dan suara itu membentak marah.
“Jadian? Lalu?” 
Kali ini dia terdiam, menyembunyikan wajanya di balik topi yang sudah menenggelamkan matanya, lalu wajahnya.
“Wi, kamu… kamu gak pa pa kan?” Seorang itu hanya berusaha meraih pundak gadis itu, tapi nona itu mengelak.
“Kamu udah bohongi aku, dan ini untuk yang terakhir. Kita bukan teman lagi.” 
Dan semua pasti bisa melihat, saat topi itu dibuka, rambut coklat panjang yang kemudian terurai itu membuat semua mata ingin melihat wajah itu.

Senin, 02 Desember 2013

novela : 2 Desember 2013

Langit berawan kelabu, matahari tak tampak sinarannya. Ini hari kesekian dalam beberapa minggu terakhir, dimana sulit sekali mendapatkan cerah untuk sedikit mencuplik semangat hari baru. Semuanya berwarna sendu, terlebih jika gerimis datang bersama di awal pagi. Mengangkat tubuh dari pembaringan serasa menghadapi puluhan karung beras yang berkwintal-kwintal.

Hanya saja hari ini sudah ada rencana yang tercatat di kalender, sebuah pesan singkat yang digoreskan Tasya saat kali terakhir dia berkunjung kemari liburan semester yang lalu.

"Kamu harus jemput aku di bandara, sebelumnya jangan lupa masakkan aku makaroni panggang buatanmu. Terus dari bandara, kamu harus antar aku ke rumah Adit, dia harus tahu aku serius dengan hubungan jarak jauh ini." Tasya melingkari angka dua pada bulan Desember kalender mejaku sambil terus bicara tentang banyak hal antara dirinya dan Adit.

Sabtu, 30 November 2013

catatan : 30 November 2013

Ternyata saya tidak sanggup memenuhi janji saya untuk menulis dengan maksimal bulan ini.
Tapi setidaknya saya sudah berusaha dengan sekuat tenaga, menyisihkan waktu untuk menulis dan mengulang baca apa-apa yang sudah menjadi draft saya.