do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Selasa, 31 Desember 2013

novela : #NulisKilat bersama PlotPoint dan Bentang

#NulisKilat

Judul  : Malang dalam Cinta 48 Jam

30 Desember – 10.00 pagi
Shinta memijit dahinya kuat-kuat, rasa sakit yang tak bisa diabaikannya membuatnya lama duduk terdiam dalam sendiri di sudut bangku tempat parkir. Ada rasa yang tak bisa diabaikannya, tapi lebih besar lagi rencana dalam otaknya yang belum sepenuhnya terlaksana, dan dia masih menyusun bagian lainnya ditengah sakit kepalanya yang mulai mengganggu.
Mbak Shinta perlu obat? Jamal si tukang parkir menghampirinya, Shinta hanya menggeleng. Dia bahkan tidak sanggup mengangkat wajahnya hanya sekedar untuk mengucapkan terimakasih untuk sebuah penawaran yang tulus.
Kenapa gak istirahat dulu aja Mbak? Jamal menyodorkan botol air mineral yang belum dibuka pada Shinta. Shinta menerimanya, sambil mengernyitkan dahinya, menahan sakit kepala.
Masih banyak kerjaan. Shinta menjawab sekenanya.
Tapi acara besarnya kan baru besok, Mbak. Jamal lalu kembali ke pekerjaannya, setelah melihat Shinta meminum setengah isi botol air mineralnya.
Seorang perempuan muda muncul dari arah tangga. Di pundaknya sebuah tas laptop menggantung, dan dalam dekapannya setumpuk buku tampak cukup berat untuk dibawanya sendiri. Dia menghampiri Shinta, meletakkan buku-buku besar itu dan menghembuskan nafas lelahnya sekaligus.
Kamu masih sakit? Karina, kawan, sahabat, rekan kerja Shinta, sekaligus asisten dari sang kakak, menyapanya.
Gak pa pa, kita janjian jam berapa? Shinta memandang wajah Karina sesaat, lalu melanjutkan memijit dahinya kuat-kuat.
Jam dua belas. Karina melirik jam tangannya.
Kita makan siang dulu aja kalau gitu? Shinta mencoba mencari solusi, tapi tiba-tiba ponsel Karina bordering.
Bos. Karina memberi tahu Shinta, lalu segera menjawab panggilan itu.
Ya. Meetingnya ditunda setelah tahun baru. Iya, tadi saya di telpon Kei. Baik. Saya mau makan siang. Ya. Baik. OK.
Karina menyimpan kembali ponselnya di saku jaket. Lalu dia mengeluarkan kunci mobil dan memanggil Jamal. Meminta tolong untuk mengangkatkan setumpuk buku yang dibawanya tadi. Lalu setelahnya dia menyimpan laptopnya di dalam mobil si bos.
Kita pergi sekarang? Shinta masih duduk diam di bangkunya, Karina tidak mencoba menawarkan apapun. Menjadi sahabat kadang kata kuncinya cuma satu. Diam.
Makan siang dimana? Shinta menjawab pertanyaan Karin dengan pertanyaan juga.
Dimana aja, toh tempat makan ada banyak. Tapi kalau kamu menawari aku, aku mau ke Juminten. Katanya ada menu baru yang enak disana.
Jauh. Shinta memotong.
Becak-kan banyak. Tanpa diperintah Karina menyebran jalan, dan menyapa tukang becak yang mangkal di dekat hotel, diseberang gedung tempat kerja mereka.
Ayo. Karina menggamit lengan Shinta, dan mengajaknya naik becak.

Rabu, 25 Desember 2013

catatan : 25 Desember 2013

Kembali pada menyusun Draft untuk naskah yang akan saya kerjakan dalam project Januari 50ribu Kata.

Rasanya setelah dua minggu terakhir sibuknya campur-campur, sekarang sudah harus kembali fokus dengan persiapan menulis.

Baiklah, ini sedikit yang mau saya bagi menjelang berakhirnya bulan dan tahun ini.


Kamis, 19 Desember 2013

catatan : 19 Desember 2013

properti - Indonesia Indie
Alhamdulillah…
Akhirnya buku istimewa ini selesai.

Diperuntukkan bagi penggemar Diana Rikasari, pecinta line sepatu UP, juga penggemar POPflats dimana saja.

Awalnya memang tidak terpikir akan menyelesaikannya dalam bentuk buku. 
Tapi ternyata tahun ini memang benar-benar bisa jadi satu catatan, kerja keras tidak akan pernah sia-sia.

Setiap orang pasti butuh impian, pasti memiliki harapan, dan buku ini adalah salah satu buktinya. Siapa pun mereka berhak memiliki impiannya, berhak mengejar cita-citanya.

Kamis, 12 Desember 2013

catatan dan novela : 12 Desember 2013

cuplikan:

Angkasa, Aku Tau Itu Aku…

Selamat malam langitku, selamat malam bintang-bintang indah yang bersinar di gelap yang menjadi lemari gundahku, selamat malam semua yang bisa menemukanku sedang bersandar pada sepi dan sendiri ini. 
Entah kenapa hari ini saat pulang dari studio aku menyempatkan diri mampir ke mall, mungkin awalnya aku berniat belanja kebutuhan sehari-hariku, tapi tanpa sadar aku melangkah memasuki toko buku. Berputar mengelilingi setiap koridor dan ruang gerak, sedetik langkahku terhenti di depan rak buku-buku sastra. Aku meraih sebuah buku dengan judul sederhana, Bintang.

Aku tersadar sekejap, aku rasakan rindu yang memenuhi ruang nafasku dan tanpa terasa butir bening itu mengalir basahi pipiku. Entah kenapa aku jadi begitu cengeng beberapa hari terakhir ini. Dengan banyak mimpi yang tak kupahami, dan aku tak berani jujur dengan apa yang aku rasa dalam jiwa ini…

dapatkan cerita lengkapnya di CATATAN dan NOVELA.
atau bisa langsung email ke admin[at]nulisbuku[dot]com : Sertakan nama, alamat lengkap,  nomor telepon dan jumlah pesanan.

Rabu, 04 Desember 2013

catatan : 4 Desember 2013

Jadi Buku

Hai-hai-hai...
akhirnya tadi malam akun twitter nulisbuku dot com meluncurkan #12tweets karya pertama saya yang di publish di toko online nulisbuku dot com.

Ini adalah kumpulan kisah yang pernah saya tulis sewaktu masih sekolah dulu. dan karena terlalu lama mengendap dan hanya dibaca kalangan sendiri, jadi saya memang memberanikan diri untuk mempublish-nya secara online sekarang.

Kalau kamu punya akun facebook, bisa juga di cek di sini. Mudah-mudahan bisa dibuka.

Kilasan #12tweets

Sebuah kumpulan kisah yang pernah ditulis ephy saat jaman sekolah, berisi 2 novela & 1 cerpan. 
Ditulis dengan bahasa ringan dan menyenangkan. disusun dalam bentuk draft sederhana, masih banyak celahnya. 
#CatatanDanNovela berisikan kisah Biru, Catatan Cinta Bintang dan Angkasa, dan Nyala Nayla. 246 halaman dengan ragam warna. 
Kisah seorang Bumi Biru yang mencoba mengenal dunianya dengan sudut pandang berbeda.
Setiap kisahnya disandingkan dengan syair dan sajak, agar bisa dibaca seperti puisi. 
Catatan Bintang dan Angkasa : Dua orang yang tidak pernah bisa saling mengungkapkan rasa hati. 
Catatan Bintang dan Angkasa : Tidak ada yang bisa diceritakan tanpa kejujuran. Bintang sudah mencobanya.
Catatan Bintang dan Angkasa : Jujur adalah sumber air mata yang paling besar, Angkasa selalu menghindarinya.
Nyala Nayla : Berlari mungkin adalah pilihan, tapi kembali seringnya adalah jawaban. Apa pendapat Nayla? 
Nyala Nayla : Dokter atau Perancang Busana? Pilihan yang sangat tidak ingin diambil oleh seorang gadis muda. 
Nyala Nayla : Ditantang atau menantang diri, tapi dua kepribadian dalam satu jiwa itu seperti berbohong.

Baiklah, mudah-mudahan yang berminat akan segera memiliki buku ini. 
Rencana saya sebelum tutup tahun, #12tweets #abigwish juga sudah bisa saya post.

Selamat membaca, teruslah berkarya.

-ephy- 
 

Selasa, 03 Desember 2013

novela : 3 Desember 2013

Cerpen lama, judul asli : "Warnaku" 

____


“Kamu pergi ke rumah dia kan kemarin!”
“Pergi? Aku di rumah seharian, maksud kamu apa?”
“Udah gak usah bohong, Rin udah ngaku kok sama aku, kamu jadian lagi kan sama dia!” Dan suara itu membentak marah.
“Jadian? Lalu?” 
Kali ini dia terdiam, menyembunyikan wajanya di balik topi yang sudah menenggelamkan matanya, lalu wajahnya.
“Wi, kamu… kamu gak pa pa kan?” Seorang itu hanya berusaha meraih pundak gadis itu, tapi nona itu mengelak.
“Kamu udah bohongi aku, dan ini untuk yang terakhir. Kita bukan teman lagi.” 
Dan semua pasti bisa melihat, saat topi itu dibuka, rambut coklat panjang yang kemudian terurai itu membuat semua mata ingin melihat wajah itu.

Senin, 02 Desember 2013

novela : 2 Desember 2013

Langit berawan kelabu, matahari tak tampak sinarannya. Ini hari kesekian dalam beberapa minggu terakhir, dimana sulit sekali mendapatkan cerah untuk sedikit mencuplik semangat hari baru. Semuanya berwarna sendu, terlebih jika gerimis datang bersama di awal pagi. Mengangkat tubuh dari pembaringan serasa menghadapi puluhan karung beras yang berkwintal-kwintal.

Hanya saja hari ini sudah ada rencana yang tercatat di kalender, sebuah pesan singkat yang digoreskan Tasya saat kali terakhir dia berkunjung kemari liburan semester yang lalu.

"Kamu harus jemput aku di bandara, sebelumnya jangan lupa masakkan aku makaroni panggang buatanmu. Terus dari bandara, kamu harus antar aku ke rumah Adit, dia harus tahu aku serius dengan hubungan jarak jauh ini." Tasya melingkari angka dua pada bulan Desember kalender mejaku sambil terus bicara tentang banyak hal antara dirinya dan Adit.