do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Jumat, 22 November 2013

novela : 22 November 2013


"Kamu tidak menyanyikannya, kamu hanya mengeja syairnya." Dahlia mengacak rambutku lembut, lalu ia mengecup pipiku, terasa hangat.
"Tadi malam aku bermimpi, ya... aku sudah memimpikannya cukup lama, tapi aku bertemu dengan Agnes Monica, di bandara. Katanya dia mau berangkat lagi ke LA. Kamu tahu, sayangnya tiket tujuanku tak sama dengannya." Dahlia menyandarkan kepalanya di pundakku.

"Kamu akan pergi?" Aku tak ingin menanyakannya, tapi itu kalimat yang keluar dari mulutku akhirnya, dan aku menyesal tidak menyimpannya sendiri.
"Aku tidak tahu, apa aku harus benar-benar pergi. Aku cerita pada Agnes, kalau aku sangat menyukai penampilannya sejak pertama kali aku mengenalnya dari kamu. Dan aku punya banyak syair, yang kalau dia mau, bisa dijadikannya lagu."
Aku memandang wajah Dahlia yang tampak bersinaran, dan senyumannya yang selalu menghiburku adalah satu dari berjuta hal istimewa yang selalu ada dalam benakku.
"Kamu tahu dimana aku menyimpan buku catatanku kan? Tolong kirimkan pada Agnes, aku ingin dia menyimpannya." Dahlia merangkumkan tangannya pada wajahku, dan aku hanya bisa mengangguk kecil, menerima pesannya.
"Kamu adalah yang paling aku sayang, dan sampaikan pada mama, terima kasihku karena sudah dilahirkan dan dijaga sampai besar." Aku merangkul Dahlia, memeluknya dan merasakan hangat bersamanya.
Kerinduan itu mungkin tak bernama, tapi kemudian aku merasakan pundakku ditepuk cepat beberapa kali, dan kudengar namaku dipanggil berulang-ulang.
"Aliya, Aliya, Aliya, Aliya, cepat bangun." Panggilan itu tidak seperti bisikan, tapi aku serasa terhenyak dan kehilangan pegangan, tubuhku limbung dan nyaris kaget saat dipaksa berdiri.
Sekilas aku melihat beberapa perawat memasang alat, dan seorang dokter mencoba mengendalikan suasana yang aku pikir ini adalah mimpi burukku.
Mami berdiri di dekat pintu masuk, seorang dari adik laki-lakiku yang membantuku keluar dari ruang rawat itu, kali ini kami hanya boleh menyaksikannya dari balik jendela. Dan aku tiba-tiba merasa lelah, kakiku lemas, dan aku tak sadarkan diri untuk beberapa waktu.
*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar