Terbangun tengah malam, dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan cerita tentang Cerella.Tokoh ini terinspirasi dari seorang gadis cantik bernama Anastasia Siantar.
penampilannya yang apik membuatku membayangkan ceritanya terjadi di tempat di mana Anaz menghabiskan banyak waktunya sekarang.
Paris.
Bahkan tahu tentang paris pun tidak...
Lalu bagaimana agar cerita tetap berjalan.
Jujur saja, ini memang sebuah draft, aku belum cukup berpengalaman untuk menulis cerita dengan lengkap dan runut.
tapi setidaknya dari kerangka cerita ini, aku bisa membuat sebuah gambaran tentang bagaimana kisah itu terjadi. Logis dan tidak terkesan dikarang.
Seperti kata mereka, Fiksi itu harus masuk akal.
menjelajah dengan internet adalah karunia yang bekerja dengan sangat baik.
Pembayangkan jalanan sepanjang sungai Seine tidak terlalu jadi fiksi, tapi menggambarkannya dengan bahasa yang baik dan dipahami, itu yang penting.
Gedung-gedung tinggi, dan taman-taman yang begitu beragam. Lalu tampilan-tampilan arsitektur yang sangat berbeda. tidak bisa disamakan dengan Indonesia.
dan rasanya aku ingin kembali membuka diktat kuliah, dan memahami beberapa langgam yang terlupakan sejenak.
Baiklah, mungkin aku tidak akan membuat ending dari Novela pertama ini. Aku akan melanjutkan 10 hari ke-2 dengan kisah yang lain.
Siapa?
Selamat penasaran.
*ephy*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar