do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Senin, 01 Mei 2017

novela : remake - pernikahan kedua (1)

Perempuan muda itu bernama Alyssa ...



Matahari belum muncul, ketika sosok yang terlelap dibalik selimut putih itu terjaga dengan seulas senyum yang dihadiahkan untukku.
"Selamat pagi." Sapanya ringan.
Aku menghampirinya, duduk di sisi tempat tidur besar kami.
Pelan dia menggeser tubuhnya meraihku dalam dekapannya, lalu menciumi perutku dengan limpahan kasih yang tak bisa aku ungkapkan sekarang.
"Apa kabar pangeran tampan?" Dia bicara pada janin di perutku, hanya tersisa dua minggu sebelum hari perkiraan lahirnya.
"Kamu sudah sarapan, jagoan? Mama kasi sarapan apa tadi?" Lalu dia mengecup kening, dagu, pipi, dan bibirku lembut.
"Sarapan seperti biasa, susu, roti, dan vitamin." Jawabku cepat.
"Kamu belum makan nasi?" Lelaki ini adalah orang Jawa asli, perutnya sangat Indonesia. Kalau belum nasi belum makan, katanya.
"Aku makan nasinya siang." Kutarik dia keluar dari selimut, menyerah dengan selembar handuk yang kukalungkan di pundaknya, dan dengan wajah lucunya dia berpura-pura sedih karena disuruh berangkat mandi.

Adzan subuh terdengar sayup-sayup, masjid terdekat dari rumah kami bisa dicapai dengan sepuluh menit berjalan kaki. Tapi biasanya untuk bersegera, anak-anak lebih suka memilih naik sepeda dibonceng sang ayah.

Hanya saja pagi ini kami memutuskan untuk shalat berjamaah di rumah. Sejak kontraksi palsu dua hari lalu, kami saling sepakat untuk shalat berjamaah dirumah saja. Jaga-jaga kalau sewaktu-waktu aku harus segera berangkat ke rumah sakit untuk melahirkan.

Ini adalah kehamilan ke-2 ku setelah sepuluh tahun yang lalu aku melahirkan si sulung, namun ini akan jadi anak ke-4 bagi aku dan Syaamil.


(besrsambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar