do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Minggu, 16 Juni 2013

novela : Malika [mimpi pertama]

Matanya yang jernih adalah salah satu penjelasan tentang keindahan dirinya. Ya, perempuan cantik itu bernama Malika. Seorang istri pengusaha kaya, yang memilih tinggal di sebuah rumah sederhana, hasil rancangannya. 

Malika dan Ghani bertemu dalam sebuah presentasi karya, projek pembangunan kondominium milik perusahaan properti keluarga Ghani. Perempuan itu memikat hati Ghani sejak kali pertama ia menyapanya dengan salam yang sangat santun, satu senyuman, tak saling bersentuhan tangan.

Usai presentasi hari itu, Ghani mengundang Malika duduk di meja makannya, dan menuliskan sebuah kalimat dibelakang kartu nama eksklusif  yang tidak pernah dibagikan pada sembarang orang.

“Menikahlah dengan saya.”

Saat itu Malika hanya tersenyum, ia tidak menjawab. Sampai akhirnya, Ghani mengundangnya makan malam bersama keluarga intinya. Seorang ayah yang sangat pendiam, lima orang ibu yang semuanya cantik, dan tujuh saudara perempuan yang berdandan layaknya para putri keluarga kerajaan. Ghani adalah anak laki-laki pertama dan sebenarnya ia sudah memiliki seorang anak dari pernikahannya yang pertama.

“Tak usah dibahas, menceritakan sesuatu tentang masa-laluku itu akan menyakitkan untuk kamu.”

Ghani adalah pria yang mungkin diidamkan banyak perempuan, tapi Malika tidak memandang sosok Ghani dihadapannya seperti yang kebanyakan perempuan lain bicarakan. Dengan kekayaan, rumah pribadi, bahkan penampilan yang rupawan, itu sama sekali tidak menggoda hati Malika.

“Aku hanya punya satu pertanyaan, dan mungkin aku akan menerima tawaranmu jika jawabanmu sesuai dengan ekspektasiku.” Malika menyandarkan punggungnya pada tiang besar di sudut balkon restoran keluarga itu.

“Katakan.”

“Seperti halnya kamu yang diidamkan banyak perempuan, aku juga punya pengalaman diinginkan banyak laki-laki. Tapi sayangnya aku bukan pelacur, atau sekedar pencinta materi duniawi. Aku berharap, sesuatu yang aku lakukan dengan pernikahan adalah kebaikan dari segala kebaikan.”

“Lalu?”

“Jika suatu hari, ada laki-laki lain yang menginginkanku juga untuk menjadi istrinya, apakah kamu akan mengizinkanku menikah dengannya?” Malika menatap kedalam mata Ghani, dan lelaki itu hampir tidak sanggup menahan tangannya untuk menampar wajah perempuan yang sangat diinginkannya itu.

“Jangan sungkan, kalau bahkan kamu ingin membunuhku sekarang, karena tidak rela aku dimiliki laki-laki lain, lakukan saja. Karena aku sudah menunggu itu hampir sepanjang hari-hari kehidupanku. Tapi sayangnya, tak ada satu pun laki-laki yang berani melakukannya. Mereka selaku bilang, aku terlalu indah, dan aku terlalu jujur. Mungkin karena itu aku tidak layak untuk dimiliki.”

Malika mengulas satu senyumannya, dan menemukan kesedihan di mata Ghani.

“Aku sangat menginginkanmu, seutuhnya. Katakan padaku, apa kamu masih gadis suci dihadapan Tuhanmu?” Ghani menekan amarah pada kalimatnya.

“Aku selalu bersyukur, karena aku masih bisa menjaga kesucian itu. Aku katakan, dengan jujur. Aku hanya akan berikan diriku pada seorang laki-laki, yang percaya pada ketulusanku, yang meyakini kejujuranku, dan tidak menghalangi setiap niat baikku. Sekalipun jika aku menikah dengan laki-laki lain yang mungkin aku sangat inginkan.”

Ghani melepas nafasnya panjang, dan melempar pandangannya pada langit malam yang semakin gelap. Ia tidak ingin menunda, ia ingin sesegeranya. Tapi ia takut, tidak mampu bertahan.

“Kamu butuh waktu untuk memikirkannya?” Malika memandang wajah bimbang lelaki dihadapannya.

“Aku hanya ingin kamu.” Ghani mengulurkan sebuah kotak kecil yang disimpannya di saku jasnya sedari tadi.

Malika menerima lalu membuka kotak kecil berwarna emas itu. Sebuah cincin bermata berlian dan bertahtakan safir biru sepanjang emas putih yang melingkar cantik. Tak ada seorang perempuanpun yang akan sanggup menolak keindahan itu, tapi Malika mengembalikannya.

“Berikan aku yang tak berhias, itu terlalu indah.” Ghani menahan nafasnya saat Malika meninggalkannya dengan kotak cincin ditangannya.



**bersambung**



1 komentar:

  1. Bagus kok kak ^^ aku suka :) Keep writting yah ..

    BalasHapus