do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Kamis, 11 Juli 2013

catatan dan novela : 11 Juli 2013

dream again....

apa yang terjadi jika mimpimu terasa nyata, seperti menyentuh kulitmu?


kemarin pagi setelah subuh sempat tertidur sesaat, dan terjaga karena sebuah mimpi... mimpi yang terasa menyentuh kulitku...

selama ini mimpi sering dianggap bunga tidur, luapan emosi, atau bahkan pertanda. Tapi setelah Malika, aku lebih sering menjadikan mimpi sebagai ide cerita, walaupun sebelum-sebelumnya banyak juga ide yang bermula dari mimpi.

ceritanya...

Ada sebuah sekolah, sekolah berasrama, dari suasana seperti di Hogwarts, sekolahnya Harry Potter dan kawan-kawan. Semua yang bersekolah di sana adalah anak-anak berkemampuan khusus, bukan hanya sihir, tapi juga seperti 'mutant' dalam X-man.
Ada yang bisa berlari cepat, ada yang mampu memindahkan pagar sekolah, bahkan ada yang bisa menyelesaikan membaca satu diktat tebal dalam satu menit.

aku hampir tidak percaya dua film ini bisa digabungkan dengan apik didalam mimpiku, walau hanya seperti iklan film bioskop, secuplik-secuplik, tapi ceritanya jelas dihadapanku. Tokoh utamanya adalah seorang gadis cantik...

Di sekolah itu, ada seorang murid cantik. Secantik Barbie. kulitnya yang berkilau, dan rambut merahnya menyentuh lantai. Hanya saja dia berada dalam pengawasan khusus, karena kekuatannya mengkhawatirkan banyak guru. Para Guru belum tahu, kekuatan apa yang dimiliki gadis barbie itu. Sehingga gadis itu dilarang keluar kelas, sekalipun saat jam istirahat.
tapi dari ruang kelas dimana gadis barbie itu ditempatkan, ia bisa melihat semua teman-temannya yang berkegiatan di halaman sekolah.

Gadis barbie itu pernah mencoba melarikan diri dari kelasnya, tapi ia tidak pernah bisa pergi terlalu jauh, karena jumlah pengawas yang mendampinginya memang untuk membatasi gerak-geriknya.
Hanya saja, ada hal yang terlepas dari pengamatan para Guru, gadis barbie itu mengoleksi rambutnya yang berguguran. Sampai suatu hari, seorang guru pendamping, menemukan apa yang ada di dalam paviliun asrama gadis barbie.
Rambut warna-warni yang sedang dijemur. Koleksi itu tampak seperti suatu hal yang biasa, tapi sebenarnya itu tidak biasa.
"Apa gunanya rambut-rambut ini bagimu?" Sang guru bertanya.
"Aku mengoleksinya, untuk kutambahkan pada rambutku, sungguh, aku tidak pernah kehabisan rambut untuk kuolah." Gadis barbie itu menjawab, dan ia tetap melanjutkan mewarnai helai-helai rambut ditangannya.
"Kamu menyimpan kekuatanmu disini." Guru Pendamping itu berbisik.
"Seharusnya mereka tahu dari dulu, karena hanya satu hal yang aku suka, tapi mereka memandang aku remeh." Gadis berbie itu kemudian menunjukkan sebuah boneka barbie, dengan rambut pirang sepanjang kaki, dan bergaun pesta seperti Cinderella.
"Bisa kamu tunjukkan?" Si guru pendamping akhirnya memperhatikan.
Gadis Barbie mengambil cat warna biru, dan sebuah kuas. ia membuka gaun Cinderella pada boneka barbie yang dia tunjukkan pada gurunya. Lalu kemudian ia melukiskan sesuatu pada dada dan leher boneka. Sedetik, dan ia membuka bajunya. Lukisan yang ia gambar pada boneka barbie itu, muncul di permukaan kulitnya.

Sang guru memandang kagum, ia menyadari gadis itu adalah boneka yang hilang. Sejenis boneka voodoo, ia mengendalikan banyak kekuatan di tubuhnya. Guru itu merampas boneka barbie dari tangan gadis barbie.
"Kamu adalah kekuatan yang kubutuhkan." Sang guru menyeringai pada boneka barbie, lalu perlahan tapi pasti, jemari nya mencengkram kuat rambut boneka yang sangat cantik itu.
Ia menjambaknya dengan kuat, hingga terlepas semua rambut boneka barbie. Gadis Barbie menahan rambut dikepalanya, hanya saja kekuatannya tak sebanding, karena guru itu juga memiliki kekuatan mengendalikan yang bahkan lebih kuat.
"Jangan..." Gadis barbie merintih, tapi sudah terlambat.
Saat rambut Boneka Barbie terlepas dari kepalanya, gadis barbie juga kehilangan rambutnya. Beberapa murid yang sedang beraktifitas dilapangan juga mendadak merasakan sakit kepala, dan rambut mereka terlepas, seperti terkelupas dari kulit kepalanya. Gadise barbie hanya mampu menangis, diiringi tawa mengerikan dari sang guru.

lalu aku terjaga...

sangat sulit dimengerti, tapi rasanya aku bisa menyentuh gadis barbie, saat sapuan kuas melukis kulit boneka, sampai saat rambut boneka barbie dijambak...

aku menunda satu hari untuk menuliskan cerita ini, karena rasanya masih ada dikulitku.
sampai tadi malam ternyata seorang kawan sedang membahas #HumanBarbie di twitter, dan aku merasakan kengerian dikulitku. ternyata ada banyak orang yang ter-stigma akan kecantikan Barbie, dan mereka rela melakukan banyak bedah untuk merubah diri. Ah... aku masih merinding.


-ephy-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar