Tapi kali ini jadi tidak begitu hangat, karena sejak semalam tidak satu kuncup mawar pun yang siap untuk mekar. Henna berbisik padaku tentang apa yang terjadi diluar jangkauanku. Dan Sya menemaniku malam ini, berbicara pada langit, bintang, dan awan agar selalu mendukung bumi.
“Fa, ini bukan masalah sederhana.” Tanah kompos dalam genggamanku berbisik dengan kelembaban yang sejuk mengalir di permukaan kulitku.
“Masalah sederhana katanya, masalah-masalah yang selalu saja manusia sepelekan dengan mengabaikan bahkan sampai tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan melalui kami.” Aroma kuncup mawar dihadapanku menyampaikan rasa hatinya bersama hangat selimut yang disalutkan Sya di pundakku.