do not piracy!

do not piracy!
this blog is my creativity

Sabtu, 30 November 2013

catatan : 'Menjadi Nekaders J50K' - mari bermimpi

Baiklah, kita akan menulis gaya bebas. Dimulai dari mana? Ya, tentang apa itu 'nekaders'.
Menjadi orang nekad, begitu maksud dari kampung fiksi. Sebenarnya, apa benar-benar seseorang mampu menulis 50 ribu kata dalam kurun 31 hari? Itu maksud dari JANUARI 50 RIBU KATA.
Sebenarnya itu sedikit, dalam bentuk draft, tapi untuk berkomitmen dan mengerjakannya secara maksimal, optimal dan terselesaikan?

catatan : 30 November 2013

Ternyata saya tidak sanggup memenuhi janji saya untuk menulis dengan maksimal bulan ini.
Tapi setidaknya saya sudah berusaha dengan sekuat tenaga, menyisihkan waktu untuk menulis dan mengulang baca apa-apa yang sudah menjadi draft saya.

Jumat, 22 November 2013

catatan : 22 November 2013

Ah, ternyata skip beberapa hari, tapi lumayan idenya tetap tersimpan baik. lalu kemana saja beberapa hari kemarin?
aku sedang dalam persiapan menyusun draft untuk cerita dalam proyek J50K 2014 nanti.
Sebuah cerita yang berbeda, dengan gaya penulisan cerpen. 
Sedikit menguras ide, dan lebih lagi aku harus mengerjakan sampul dari buku a big wish with Diana Rikasari yang mauku jadi kado ulang tahun untuk Diana Riaksari, semoga saja bisa.
Aih.... kenapa jadi terdengar sok sibuk? tapi tak apa. 
hanya saja aku belum mendapatkan banyak komentar untuk tulisan-tulisanku di blog ini.
Ada yang punya ide bagaimana supaya semua orang yang mampir menampilkan komentar?
Eh, untuk sepuluh hari ke-3, aku mau menulis cerita yang sedikit berbeda. Terinspirasi dari Agnes Monica awalnya, dan ini adalah draft yang berbeda untuk naskah yang belum aku selesaikan sama sekali.
Tapi dengan mengikuti terus penampilan Anastasia Siantar di halamannya, mungkin akan menjadikan cerita ini berbeda.
Sudah dulu ya....
Selamat membaca...


Salam
*ephy*

novela : 22 November 2013 (2)

Pagi yang dingin, penerbangan pertama menuju Jakarta hari ini. Malam nanti aku akan menyaksikan live pertunjukan yang diinspirasikan oleh kehadiran sosok Agnes Monica di panggung pertunjukan tanah air.
Tiket masuk acara yang kuburu selama beberapa minggu terakhir akhirnya aku dapatkan. Dan sekarang, sepertinya Jakarta menjadi sangat dekat.

novela : 22 November 2013


"Kamu tidak menyanyikannya, kamu hanya mengeja syairnya." Dahlia mengacak rambutku lembut, lalu ia mengecup pipiku, terasa hangat.
"Tadi malam aku bermimpi, ya... aku sudah memimpikannya cukup lama, tapi aku bertemu dengan Agnes Monica, di bandara. Katanya dia mau berangkat lagi ke LA. Kamu tahu, sayangnya tiket tujuanku tak sama dengannya." Dahlia menyandarkan kepalanya di pundakku.

Selasa, 19 November 2013

novela : 19 November 2013

Aliya mengusap air matanya yang tak henti basahi kedua pipi yang memerah itu.
Tubuh yang terbaring beku itu masih ditatapnya dengan duka yang tak bisa disembunyikan.
Mami memang berencana menghentikan perawatan Dahlia, tapi Tuhan punya keputusan yang berbeda.

Minggu, 17 November 2013

novela : 17 November 2013

Mereka bertanya, ketidaksempurnaan seperti apa yang aku miliki? karena mereka semua tahu, tidak ada manusia yang sempurna 100 persen. Kita semua diciptakan dengan kekurangan yang masih bisa diterima, tapi dulu aku mengawalinya dengan tidak mudah.
Duduk di usia tiga tahun, dan mulai melangkah di usia lima tahun. Terapi yang aku jalani sepanjang dua tahun, akhirnya memberiku satu keahlian yang dicapai Aliya dalam waktu yang sangat cepat.
Aliya, ya, Aliya Bening, dia adik perempuanku yang kali pertama menunjukkan lagu-lagu Agnes Monica padaku.

Sabtu, 16 November 2013

novela : 16 November 2013


Hai Dahlia, aku mencoba menuliskan mimpimu. Tapi tidak tahu akan seberhasil apa, yang pasti ini menyenangkan. Entah Agnes Monica membacanya atau tidak, tapi dia memang sedang sangat sibuk sekarang. Setelah berhasil Go International setelah dua puluh tahun menjelajah Indonesia.

Jumat, 15 November 2013

novela : 15 november 2013 (3)

"Aliya, sedang apa?" Mama menepuk pundakku, sesaat aku terkejut dan mencoba untuk tidak mengalihkan pikiranku dari ide yang tengah kutuliskan.
"Nulis, Mi. Seperti biasa." Mami lalu mengintip ke halaman yang sedang aku kerjakan.
"Ide dari Dahlia?" Mami memastikan, dan jawabanku tentu saja sebuah anggukan.

novela : 15 November 2013 (2)

Beberapa bulan yang lalu, aku pernah mencoba menghubungi beberapa orang dari pihak manajemen NIC, itu adalah nama kelompok penggemar Agnes Monica. Nez inda Club. 
Aku ingin menuliskan beberapa kisah tentang penggemar dan orang-orang yang berkutat dengan karir Agnes Monica.
Tapi ternyata, aku rasa aku tidak mampu. Kehidupanku pribadi terlalu jauh dari riuhnya penggemar Agnes meneriakkan namanya, mengikuti nyanyiannya, atau bahkan sekedar berbelanja beberapa produk karya Agnes.
Aku hanya mampu mendengarkan dalam hening, dan menyanyikannya tanpa suara lagu-lagu yang dinyanyikan Agnes.

***

novela : 15 November 2013 (1)


Reff:

Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Huuu.. kalau memang harus begitu

Read more: Agnes Monica - Karena Kusanggup Lyrics | MetroLyrics 


catatan : 15 November 2013

OoooPppSsss....
Sudah berapa hari melewatkan menulis cerita....
yah..
ternyata kesibukan bersama keluarga memang membuatku mengabaikan menulis...

kisah yang terinspirasi dari Anastasia Siantar kemarin, sementara aku beri judul, "Teman Pertama di Paris"


Baiklah, kalau begitu mari kita lanjutkan menulis ceritanya.

novela kedua ini aku beri judul sementara "kesempatan terakhir"


Selamat membaca....

Senin, 11 November 2013

novela : 11 November 2013 (2)

Cerella melangkahkan kakinya dengan santai, selesai perkuliahan di semester pertama, setelah libur musim dingin dengan tugas yang membuatnya sesaat melupakan kesenangannya menjadi cantik.

Nyonya Stevan sedang menunggunya.

"Ayo kita senang-senang hari ini." Dan Nyonya Stevan menggamit lengan putrinya. Mereka berjalan santai menuju keramaian.


novela : 11 November 2013

Langit tengah malam, dan pilihan buruk untuk menyesap habis espresso. Kafein yang mengaliri darah membuat Nadine tidak bisa memejamkan matanya. Kejadian sore tadi benar-benar membuatnya sesak nafas.

Garren dengan sebuket mawar, Cerella yang cantik tersenyum tulus, dan ajakan pulang sederhana dari seseorang yang ia tahu, ia akan sangat sulit menerima kenyataan.

"Jangan khawatir, aku sudah tahu rahasia antara kamu dan Garren." Cerella mengangkat kedua alisnya, dia tersenyum memastikan bahwa Nadine tidak akan marah pada Garren dengan keputusannya menceritakan kisahnya pada Cerella.


novela : 10 November 2013

Cerella memasuki kafe di sudut jalan itu dengan santai, dia mencoba memandang seisi kafe, menemukan Nadine. Garren sangat yakin Nadine ada di kafe itu, entah bagaimana tapi dia sangat tidak ingin di bantah. Termasuk dengan meminta Cerella menemukan Nadine sebelum memanggilnya masuk.

"Bagaimana kamu yakin, kalau ternyata kamu memintaku untuk memeriksanya lebih dulu?" Cerella merasa heran, hampir tidak percaya. Tapi dia memang tidak menemukan Nadine dalam dua menit pertama.

Cerella memutuskan untuk duduk, dia terlalu lelah berdiri dan berjalan seharian untuk menemukan kafe ini. Dua kafe sebelumnya juga ada di sudut jalan, tapi yang kali ketiga ini Garren mengatakan ia sangat yakin akan menemukan Nadine disana.

Cerella memilih duduk di sisi jendela yang menghadap ke jalan, di mana ada pedagang bunga di seberangnya. Tempat di mana Garren sedang memilih beberapa bunga yang ia ragu dengan warnanya. Mawar merah, mawar putih, tulip, atau ...

Sabtu, 09 November 2013

catatan : 9 November 2013

Terbangun tengah malam, dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan cerita tentang Cerella.
Tokoh ini terinspirasi dari seorang gadis cantik bernama Anastasia Siantar.


penampilannya yang apik membuatku membayangkan ceritanya terjadi di tempat di mana Anaz menghabiskan banyak waktunya sekarang.

Paris.

novela : 9 November 2013

Sudah satu minggu tidak ada kabar dari Nadine, tugas perkuliahan sudah dibereskan Cerella dalam waktu lima hari tanpa kericuhan. Sisa waktunya yang lain dia pakai untuk mulai memikirkan beberapa hal baru yang bisa jadi akan memberikannya pengalaman berbeda.

Baru setengah jalan berfikir dan menyusun rencana, panggilan di ponselnya mengusik. Nama Garren disana.

"Ya?" Cerella tidak perlu dua kali berfikir untuk tidak menjawab panggilan itu.
"Aku akan menemukan Nadine." Suara itu terdenger penuh keyakinan.
"Kamu mau mencarinya kemana?" Cerella menutup dan segera merapikan semua pekerjaannya disaat yang bersamaan.
"Aku ingat, dia pernah menyebut tentang sebuah kafe di pinggiran kota."
"Oh, kamu mau pergi sekarang?" Cerella beranjak dari dudukna, dan memandang dirinya di depan cermin.
"Ya, aku tidak membuka kafe hari ini. Lagi pula, sudah satu minggu tak ada Nadine, aku khawatir." Terdengar Garren menghela nafasnya panjang.

Kamis, 07 November 2013

novela : 7 November 2013

Cerella memutuskan untuk sibuk sekolah saja, bahkan ia mengabaikan beberapa pesan yang masuk ke ponselnya. Bahkan pesan panggilan dari Nadine, serasa jadi orang yang sangat dibutuhkan akhirnya Cerella menghubungi Nadine setelah bertumpuk pesan memenuhi kotak masuknya.

"Kamu kenapa?" Cerella merendahkan nada bicaranya.
"Jangan terlalu sibuk, nanti kamu lupa berkawan." Nadine terdengar acuh.
"Ada perlu penting sekali sampai mengirimiku banyak pesan?" Cerella langsung ke pokok pembicaraan.
"Aku rasa aku akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari. Apa kamu mau ikut?" Nadine terdengar seperti berpinta.
"Aku harus minta izin dulu pada mama, dan lagi pula, kapan kamu mau berangkat? Aku masih ada beberapa tugas minggu ini." Cerella sedang sangat ingin menolak ajakan itu sekarang.

Rabu, 06 November 2013

novela : 6 November 2013

Cerella sudah beradaptasi sekarang, kegiatan belajar dan kesibukan menjelajah Paris dilakukannya dengan suka cita. Bersama scooter putih yang dinamainya 'blancheur' dan nama itu mendapat protes keras dari Nadine.

"Jangan terbiasa menamai barang-barangmu." Nadine bersungut sebal saat Cerella mengumumkan nama scooternya.

Selasa, 05 November 2013

catatan : 5 November 2013

haihaihaihai

aku sedang di warnet adikku...
meminjam pc, dan mencoba menulis beberapa kata dengan konsentrasi yang berantakan.

tapi memang masih ada waktu untuk merangkai beberapa kalimat. kenapa tidak melakukannya?

apa kalian sudah menulis hari ini?


novela : 5 November 2013

Matahari tak terlalu terik, tapi kesenangan apa yang bisa dinikmati saat siang hari? Nadine memilih gelato rasa vanila beraroma mint berwarna putih, menikmatinya dalam diam dan berisik di telinganya. Alunan jazz khas Jacques Loussier memenuhi ruang dengarnya.
Cerella tampak sibuk dengan ponsel pintarnya, dan beberapa lembar kertas yang tercecer yang harus diterjemahkannya untuk dapat dipahaminya.

"Tenang saja, mereka memakai bahasa Inggris untuk perkuliahan." Nadine tampak mulai sebal dengan kesibukan Cerella yang tak juga selesai.

Senin, 04 November 2013

novela : 4 November 2013 (2)

Bachelor Fashion Design & Technology.

Awal kegiatan belajar ada di minggu kedua, dan masih satu minggu lagi sebelum kelas dimulai. Cerella sudah menghafal beberapa rute bersepeda yang harus selalu dilaluinya setiap hari. Tapi kemudian pagi ini sang mama memberinya sebuah kejutan.

"Semoga kamu suka." Nyonya Stevan membuka kain penutup hadiah itu.

novela : 4 November 2013

Cerella membiarkan kopinya dingin, sudah hampir satu jam dia menunggu Nadine di toko rotinya. rasanya sudah tidak sabar, tapi dia tidak punya pilihan lain selain menunggu. Beberapa pengunjung yang duduk di kafe sudah berganti, tapi Cerella masih belum beranjak kemana-mana.

Sesaat Garren menyadari Cerella tampak jenuh, ia datang dengan sebuah muffin keju yang baru matang. Garren meletakkkannya di sisi gelas kopi Cerella yang mulai dingin.

"Besok lagi, lebih baik kamu bawa sesuatu untuk dikerjakan kalau sedang menunggu Nadine." Garren segera berlalu, dia tidak menemukan wajah Cerella yang berusaha tersenyum untuk mengucapkan terima kasih.

Sabtu, 02 November 2013

novela : 2 November 2013


Nadine menatap langit Paris yang cerah, seharusnya dia tidak sedang bersantai sekarang. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya sebelum jam makan siang para pekerja toko. Toko tua yang entah kenapa mereka bilang adalah warisan terbaik yang pernah ada dan para orang tua itu bilang kelak akan diberikan padanya kalau ia sudah menikah kelak.


Sekali lagi Nadine menghela nafasnya panjang, ia tidak yakin akan memulai kesibukannya sekarang. Ia hanya ingin menikmati secangkir kopi, sekerat roti dengan keju, lalu pergi kehadapan kanvas dan melumuri dirinya dengan berwarna-warni can minyak yang akan membuatnya merasa harus berlibur sepanjang musim gugur.

Tapi seketika ponsel di sakunya berdering, sebuah panggilan masuk. Garren.

Nadine ingin tidak menjawab panggilan itu, dia segera bengkit dari duduknya dan meraih tas yang sedari tadi menjadi alas kepalanya sepanjang ia berbaring memandangi langit cerah di taman luas tempat banyak orang menghabiskan waktu memandangi menara Eiffel.


Jumat, 01 November 2013

catatan : 1 November 2013

aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk serius dengan apa yang jadi pilihanku. dan mulai hari ini aku sudah mencatatkan apa yang menjadi target dari pilihanku.
aku akan menulis, agar aku bisa ditemukan. 

novela : 1 November 2013

Cerella, tidak ada pilihan nama yang lain yang akan diberikan pada bayi cantik nan mungil itu. Nama pemberian sang kakek yang saat ia dilahirkan, sudah tidak bisa menemuinya lagi.

"Papi pasti akan sangat bahagia kalau bisa memeluknya." Perempuan muda itu tersenyum menatap bayinya yang lelap dalam pelukannya.

"June Cerella." Dan si bayi tidak menjawab, desah nafas kecilnya yang teratur menandakan ia terlelap dalam nyaman di hari pertama kehidupannya.